Pengadaan
alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI jadi incaran para
makelar untuk ikut masuk. Mereka berniat menggelembungkan harga senjata
untuk keuntungan pribadi. Para makelar juga menawarkan uang miliaran
rupiah agar para jenderal mau bekerja sama.
Salah satu sepak terjang para makelar senjata ini dikisahkan mantan
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (TNI AD) Jenderal Purn Pramono Edhie
Wibowo. Saat itu TNI AD berniat memesan teropong atau alat bidik untuk
senapan serbu SS2 produksi PT Pindad.
Pramono terkejut saat salah satu agen menawarkan teropong dengan harga
Rp 30 juta per unit. Padahal harga satu unit senjata SS2 kala itu cuma Rp 9 juta.
"Aneh, harga teropong kok lebih mahal dari harga senjata," kata Pramono Edhie.
Kisah itu ditulis dalam buku 'Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru
Indonesia ke Depan' karya Rajab Ritonga dan diterbitkan QailQita tahun
2014.
Terdorong rasa penasaran, Pramono mengutus anak buahnya menanyakan
langsung pada pabrikan di Amerika Serikat. Ternyata harganya cuma Rp 9
juta. Namun pabrik tak mau menjual langsung ke pemerintah Indonesia
karena sudah mempunyai kesepakatan dengan si makelar senjata yang telah
ditunjuk di Singapura.
Tak hilang akal, si broker kemudian membujuk Jenderal Pramono agar bersedia membeli teropong itu dengan harga Rp 24 juta.
Saat itu TNI AD akan membeli 500 teropong untuk 1 batalyon. Padahal ada
100 batalyon yang memerlukan alat bidik tersebut. Jadi total TNI AD
membutuhkan 50.000 teropong. Pramono pun dijanjikan akan dapat komisi
lebih dari Rp 20 M.
Namun Pramono mengaku tak tergiur dengan tawaran broker senjata itu. Dia
juga mengaku ingin mengikis korupsi alutsista TNI yang merugikan
negara.
Pramono Edhie adalah putra komandan legendaris RPKAD Sarwo Edhie Wibowo. Sarwo dulu pernah berpesan pada anak dan menantunya.
"Pergi membawa satu kopor, pulang juga tetap satu kopor," kata Sarwo.
Artinya jelas, jangan pernah mengambil apapun dari pangkat dan jabatan.
Hal itu dibuktikan Sarwo, hingga akhir hayatnya dia tak punya rumah
pribadi.
Purnarupa P8 Light Tank SSE
-
*D*ari website X robe_1807 diposkan purnarupa kendaraan militer terbaru
produksi perusahaan swasta PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) di Tangerang,
Banten.
R...
6 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.