Sekretaris
Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Gede Pasek Suardika
berpendapat pemerintahan Jokowi perlu memperkuat industri militer dalam
negeri dan mengurangi ketergantungan pada alutsista buatan asing.
Hal itu diutarakan oleh Pasek saat memberikan pernyataan sikap PPH di Pulau Dua, Jakarta, Kamis (23/10/2014).
"Selama ini kita bertahan pada doktrin pertahanan yang memperkecil
potensi musuh di luar negeri dan memperbanyak negara sahabat," kata
Pasek.
Menurut Pasek, doktrin itu baik dan menunjukkan Indonesia adalah bangsa
yang cinta damai. Namun di sisi lain, doktrin itu menimbulkan efek lalai
memperkuat alat pertahanan.
Diutarakan Pasek, selama ini kuantitas dan kualitas alutsista yang
dimiliki Indonesia masih sangat jauh dari cukup, sangat tertinggal
bahkan dari negara sekecil Singapura.
"Untuk menjamin perdamaian, kita harus siap perang. Apalagi fakta
membuktikan ada dua hal yang melekat pada diri negara maju yaitu ekonomi
yang kuat dan militer yang kuat," tegas Pasek.
Dengan ekonomi yang kuat dan militer yang kuat, bukan saja berdampak ke
dalam negeri, tapi juga meningkatkan kehadiran Indonesia di kancah
dunia.
"Militer yang kuat bukan tercermin dari pembelian besar-besaran
alutsista dari luar negeri. Militer yang kuat itu saat negara berhasil
memadukan kebijakan industri dalam negeri dengan kebutuhan militer,"
katanya.
Produk Bom Buatan Indonesia Menarik Perhatian di Vietnam Defence Expo
-
*[image:
https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/23/9348359e-0178-4ff0-a3c7-97744d74e5db.jpeg.webp]*
*Direktur PT Sari Bahari Putra Egam (kiri) ...
17 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.