Indonesia
dan Korea Selatan diperkirakan akan mencapai kesepakatan pada fase
kedua pengembangan bersama dan produksi jet tempur KFX / IFX, langkah
itu akan menandai lambang kemitraan strategis kedua negara, kata utusan
Korea Selatan.
Tiga fase Pengembangan jet tempur KFX / IFX adalah pengembangan
teknologi (TD), rekayasa dan pengembangan manufaktur (EMD) dan produksi
bersama dan pemasaran.
Tahap TD itu disimpulkan pada Desember 2012, Sejumlah insinyur dari BUMN
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan petugas dari Angkatan Udara
Indonesia akan ke Korea Selatan untuk membahas sejumlah isu pembangunan
kerjasama dengan Korea Selatan.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-young mengatakan
negosiasi proyek sudah intensif, meningkatkan harapan kesepakatan dapat
segera tercapai.
"Jika negosiasi berjalan lancar, bisa disimpulkan bulan depan," kata Cho.
Menurut Cho, kedua negara sudah mengembangkan kerjasama yang sangat
dekat dalam industri pertahanan sejak tahun 1970-an. Oleh karenanya,
proyek jet tempur menandai lambang kemitraan strategis Korea Selatan
dengan Indonesia sebagai dua negara yang berkomitmen untuk merancang dan
mengembangkan pesawat jet tempur baru.
"Saya akan berusaha keras selama masa saya di sini, untuk menyelesaikan
apa yang telah direncanakan," ujar Cho Kepada The Jakarta Post dalam
sebuah wawancara menjelang Hari Nasional Korea Selatan, 2 Oktober.
Kedua negara menandatangani letter of intent (LoI) untuk
mengembangkan KFX / IFX pada tanggal 9 Maret 2009. Perjanjian tersebut
ditandatangani pada tahun 2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak kemudian.
Indonesia akan membayar hingga 20 persen dari US$ 5 Billion, sedangkan
pemerintah Korea Selatan dan Korea Aerospace Industries (KAI) akan
membayar masing-masing 60 persen dan 20 persen.
Pesawat tempur KFX / IFX dibayangkan sebagai pesawat tempur generasi berikutnya untuk tahun 2020, dirancang dengan satu kursi, twin engine
jet tempur dengan kemampuan di bawah pesawat buatan Amerika, Lockheed
Martin F-35 Lightning II, tetapi melampaui Lockheed F-16 Fighting
Falcon.
Selain proyek KFX / IFX, dua negara akan terus bertukar informasi
tentang sistem senjata dan produk pertahanan untuk menemukan peluang
kerjasama di masa depan.
Cho menyebutkan pertemuan kerjasama pertahanan di adakan di Jakarta,
ketika perusahaan pertahanan Indonesia dan Korea membahas kerjasama
produk masa depan mereka.
Cho menambahkan, pemerintah Korea memahami kebijakan industri pertahanan Indonesia.
Ini adalah alasan mengapa Seoul ingin fokus pada transfer teknologi dan
pembangunan bersama program seperti KFX / IFX. Setelah selesainya
pembangunan KFX / IFX, Kedua negara mungkin akan membentuk perusahaan
patungan. "Ada banyak kemungkinan," katanya.
Korea Selatan telah mengembangkan berbagai sistem senjata yang
dibutuhkan angkatan bersenjatanya. Juga telah mengimpor senjata dari
negara-negara maju.
Dalam hal ini, Korea Selatan bisa membantu Indonesia dalam berbagai isu,
termasuk berbagi pengalaman dalam rangka untuk meminimalkan trial-and-error dalam pengembangan berbagai sistem senjata.
"Saya ingin mengatakan bahwa Republik Korea adalah mitra terbaik bagi Indonesia," katanya.
Pada pengadaan sistem senjata, Cho mengatakan Korea Selatan membeli
delapan CN-235 pesawat transportasi menengah yang dibuat oleh PT DI
untuk Angkatan Udara Korea Selatan. Sejauh ini, belum ada rencana untuk
menambah pesanan dari Indonesia.
"Tapi kami akan melanjutkan kerjasama sistem pertahanan persenjataan," Cho menambahkan.
Korea Coast Guard telah menerima empat CN-235 pesawat patroli maritim dari PT DI.
Pada pembangunan tiga kapal selam kelas Chang Bogo, Cho mengatakan, itu
akan dilakukan di Korea Selatan dan teknisi Indonesia akan pergi ke sana
untuk pelatihan.
Insinyur dari galangan kapal milik negara PT PAL Indonesia akan dikirim
ke Korea Selatan untuk mempersiapkan membangun kapal selam ketiga, yang
rencananya akan dilakukan PT PAL di Surabaya.
» RI dan Korea Selatan mencapai kesepakatan pada bulan September, akan segera memulai tahap kedua program jet tempur KFX/IFX.
» "Kedua negara negara juga Terlibat dalam program lain, membangun tiga kapal selam kelas Chang Bogo.[thejakartapost]
♞ Garuda Militer
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.