Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengembangkan alarm pendeteksi gelombang gempa yang dapat memberikan peringatan terjadi gempa bumi.
"Alarm ini fungsinya bukan memprediksikan akan terjadi gempa, tetapi hanya sebagai alarm atau peringatan terjadi gempa, dan alarm ini berbunyi sesuai dengan gelombang gempa yang ditangkap alat ini," kata pengelola alarm pendeteksi gelombang gempa Universitas Sanata Dharma Rake, di Yogyakarta, Senin.
Di sela mengikuti pameran Volcano 2010 di gedung kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta yang berlangsung pada 22-31 Oktober, ia mengatakanalarm ini hanya mendeteksi gelombang yang ditimbulkan dari gempa.
Alarm ini juga berfungsi sebagai peringatan semata kepada masyarakat tentang kuat atau lemahnya getaran gelombang gempa.
"Saat terjadi gempa ada dua gelombang yang ditimbulkan, yakni gelombang T dan gelombang S. Gelombang T terdapat saat sebelum terjadi gempa, yakni gelombang yang terdapat di pusat gempa atau episentrum. Sedangkan gelombang S adalah gelombang perusak yang biasanya dirasakan warga masyarakat saat gempa terjadi," katanya.
Selain itu, ia mengatakan dengan alarm pendeteksi gelombang gempa ini masyarakat akan dapat lebih mengetahui seberapa besar kekuatan gelombang gempa yang terjadi dengan melihat indikator yang ditunjukkan dengan warna sinyal lampu yang menyala.
"Dalam alarm pendeteksi gelombang gempa terdapat tiga indikator lampu sebagai sinyal yang menunjukkan seberapa besar kekuatan gelombang gempa itu. Jika warna merah dan hijau, diindikasikan kekuatan gelombang gempa sangat kuat. Sedangkan apabila kekuatan gelombang gempa kecil, maka indikator sinyal lampu tidak menyala," katanya.
Rake mengatakan alat pendeteksi gelombang gempa ini sangat mudah dioperasikan dan dapat dimonitor dari jarak jauh. "Alarm ini dilengkapi dengan dua komponen yakni transmiter serta receiver," katanya.
Ia mengatakan cara pengoperasian alat ini hanya dihidupkan, dan dipasang antena yang cukup tinggi agar dapat menangkap gelombang magnet yang terdapat di pusat gempa. "Dengan memasang antena yang cukup tinggi, maka semakin kuat untuk dapat mendeteksi gelombang gempa yang terdapat di pusat gempa," katanya.
Menurut dia, alarm pendeteksi gelombang gempa ini sudah dikembangkan sejak lama, namun masih perlu disempurnakan lagi. "Sejak 2005 kami sudah mengembangkan alat ini, namun masih perlu disempurnakan lagi agar lebih efektif dan lebih optimal fungsinya," katanya.(ANT/A024)
• ANTARAnews
Menhan Sjafrie Tinjau Daerah Latihan di Nunukan, Kalimantan Utara
-
* Perisai Trisula Nusantara *
*[image:
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2024/12/1734753359124-768x512.jpg]*
*Menhan Sjafrie meninjau daerah ...
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.