Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie Bakal Diproduksi 400 Unit Jakarta ☆ Rancangan pesawat R80 karya mantan Menristek BJ Habibie saat ini sudah masuk tahap preliminary design atau desain awal yang tertuang dalam rencana bisnis. Rencananya dalam 20 tahun, sebanyak 400 unit pesawat ini akan diproduksi di pabrik PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat.
"Kita sekarang sedang dalam rencana bisnis. 400 pesawat dalam 20 years," kata Presiden Direktur PT Ragio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho dalam acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Agung mengatakan, setelah preliminary design selesai, pada periode 2014-2017 pesawat berkapasitas 80 penumpang ini masuk ke dalam detail design, selanjutnya dibuat prototipe dan design pesawat yang lebih rinci. Setelah ada prototipe, pesawat akan masuk ke tahap sertifikasi dan pengujian terbang perdana.
"Sumber daya manusia kita akan ambil dari PT DI, karena kita tidak punya sumber daya manusia yang besar, tapi kita punya ahli untuk mengembangkan R80. Kita masuk tahap akhir preliminary design, setelah itu detail design, dirinci ke yang lebih detail," papar Agung.
Di tempat yang sama, Komisaris PT RAI yang juga merupakan putra dari BJ Habibie, Ilham Habibie mengatakan akhir tahun ini diharapkan desain awal sudah rampung. Sehingga tahun depan, prototipe sudah bisa dibuat.
"Kita belum tuntas, kita belum pilih engine, kokpitnya itu kalau sudah kita bakukan desainnya. Mungkin pertengahan atau akhir tahun. Kalau itu selesai definisi pesawat itu sudah oke, maka kita bisa berikan harga," jelas Ilham.(zul/hen)
Dibantu Perusahaan Prancis, Pesawat R80 Ciptaan Habibie Siap Terbang 2017 Perusahaan pembuat pesawat di dalam negeri PT Regio Aviasi Industri (RAI), mendapat bantuan dari perusahaan di sektor software design 3D asal Prancis, Dassault Systèmes untuk membuat desain pesawat R80.
Adapun pesawat sipil Regio Prop (R-80) adalah penerus pesawat N-250 yang diciptakan BJ Habibie. Saat ini pesawat tersebut diteruskan pembuatannya oleh anak BJ Habibie yaitu Ilham Habibie lewat RAI.
Pabrik pembuat pesawat R80 ini akan memasang platform Dassault Systèmes 3D EXPERIENCE untuk mendukung rekayasa kolaboratif dan pekerjaan manufakturnya.
Sedangkan Dassault Systèmes akan menyediakan solusi untuk kedirgantaraan, dan mengukur kemajuan proyek berdasarkan semua kriteria utama yang meliputi biaya, jadwal, beban kerja, kinerja, risiko, dan peluang.
"Dengan platform 3D EXPERIENCE Dassault Systèmes, kami ingin mengetahui secara real time perkembangan program pesawat kami mulai dari desain, simulasi, hingga perencanaan produksi dan integrasi," kata Presiden Direktur RAI Agung Nugroho di acara MoU PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
"Hal ini memastikan program kami akan terlaksana tepat waktu, sesuai anggaran dan pada saat yang sama meningkatkan nilai produk konsumen," tambah dia.
RAI akan memanfaatkan potensi dari platform 3D EXPERIENCE dengan keahlian Dassault Systèmes dan mitra bisnisnya di Indonesia, PT Nusantara Secom Infotech (PT NSI). Kerja sama ini akan membantu RAI menyelesaikan pesawat yang tengah dibuatnya, R80.
"Dassault Systèmes telah mendorong banyak inovasi yang mengubah cara kerja para insinyur, desainer, dan pemasok. Platform kami akan berfungsi sebagai katalis untuk memanfaatkan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan RAI dan rantai pasokannya untuk menyelesaikan program R80 seperti yang dijanjikan," ungkap Managing Director for Asia Pasific South Dassault Systèmes, Samson Khaou.
Saat ini pesawat R80 yang berkapasitas 80 orang tersebut masih dalam tahap produksi. Ditargetkan, pesawat komuter sipil ini akan melakukan penerbangan perdananya pada 2017.(zul/dnl)
Daftar Maskapai Penerbangan yang Beli Pesawat R80 Rancangan BJ HabibiePesawat sipil Regio Prop (R80) rancangan Mantan Menristek BJ Habibie sudah banyak dipesan maskapai penerbangan di dalam negeri. Tercatat sudah ada 6 maskapai penerbangan yang berminat terhadap pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, Ilham Habibie mengatakan 6 maskapai penerbangan tersebut adalah maskapai yang beroperasi di rute-rute pendek, karena spesifikasi pesawat R80 cocok untuk rute pendek.
"Ada Nam Air, Sky Aviation, Wings Air, Citilink, Merpati, dan Kalstar. Mereka dari awal sudah ikut, sudah masuk," kata Ilham di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Ilham menuturkan, saat ini PT RAI akan fokus di pasar dalam negeri terlebih dahulu, sebelum merambah pasar global. Rencananya pesawat ini juga akan dipasarkan di kawasan ASEAN karena rute-rute maskapai penerbangan di Asia Tenggara tak berbeda jauh dengan di Indonesia.
"Kita konsentrasi di domestik dulu. Pasar dunia yang paling dinamis itu di Indonesia. Tentu kita akan ke luar negeri," kata putra dari BJ Habibie ini.
Sementara itu, Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho menyebutkan dari semua maskapai yang ditawari pesawat R80, ada 2 yang sudah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI). Maskapai tersebut di antaranya Nam Air dan Kalstar.
"Kita sudah menandatangani LoI dengan 2 maksapai Indonesia yaitu Nam Air 100 pesawat dan Kalstar mereka berencana membeli 25 pesawat," terang Agung.(zul/hen)
2 Pesawat Pesaing R80 Rancangan BJ HabibiePesawat turbo prop rancangan Mantan Menristek BJ Habibie R80 memiliki pesaing. Namun pesawat R80 memiliki kelebihan dibanding pesawat kompetitornya.
Pihak PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, melalui Presiden Direktur RAI Agung Nugroho yakin, R80 mampu bersaing di pasar pesawat baling-baling di Indonesia. Agung menyebutkan ada dua kompetitor tersebut yaitu ATR dan Bombardier Dash-8.
"Tapi kita akan buat pesawat ini bisa berkompetisi dengan kita. Saat ini ada 2 kompetitor yang satu ATR, satu lagi Dash- 8. Kita posisikan dengan harga yang lebih kompetitif," kata Agung di acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Optimisme Agung itu bukan tanpa alasan, Ia menjelaskan pesawat jenis tersebut digunakan maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier). Dikatakannya, jika dihitung secara direct operation cost (DOC) per seat per nautical mile, R80 jelas lebih murah.
"(Karena) kita menawarkan kapasitas yang lebih besar dari ATR. Kita kapasitasnya 80 seat sampai 90 seat," papar Agung.
Selain itu, dari sisi efisiensi, penggunaan bahan bakar atau avtur akan lebih diminimalkan dengan teknologi yang terpasang di pesawat ini.
Ia juga mengatakan, fitur lain yang akan digunakan adalah teknologi yang akan disesuaikan dengan sistem navigasi yang baru nantinya, yaitu berbasis pada satelit.
"Kita juga menawarkan features lain. Kita cocok pada next generation navigation system yang berbasis pada satelit. Juga Fly by Wire agar keamanan bisa ditingkatkan. Lalu noise (kebisingan) sama vibration (getaran) bisa kita tekan," katanya.(zul/hen)
"Kita sekarang sedang dalam rencana bisnis. 400 pesawat dalam 20 years," kata Presiden Direktur PT Ragio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho dalam acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Agung mengatakan, setelah preliminary design selesai, pada periode 2014-2017 pesawat berkapasitas 80 penumpang ini masuk ke dalam detail design, selanjutnya dibuat prototipe dan design pesawat yang lebih rinci. Setelah ada prototipe, pesawat akan masuk ke tahap sertifikasi dan pengujian terbang perdana.
"Sumber daya manusia kita akan ambil dari PT DI, karena kita tidak punya sumber daya manusia yang besar, tapi kita punya ahli untuk mengembangkan R80. Kita masuk tahap akhir preliminary design, setelah itu detail design, dirinci ke yang lebih detail," papar Agung.
Di tempat yang sama, Komisaris PT RAI yang juga merupakan putra dari BJ Habibie, Ilham Habibie mengatakan akhir tahun ini diharapkan desain awal sudah rampung. Sehingga tahun depan, prototipe sudah bisa dibuat.
"Kita belum tuntas, kita belum pilih engine, kokpitnya itu kalau sudah kita bakukan desainnya. Mungkin pertengahan atau akhir tahun. Kalau itu selesai definisi pesawat itu sudah oke, maka kita bisa berikan harga," jelas Ilham.(zul/hen)
Dibantu Perusahaan Prancis, Pesawat R80 Ciptaan Habibie Siap Terbang 2017 Perusahaan pembuat pesawat di dalam negeri PT Regio Aviasi Industri (RAI), mendapat bantuan dari perusahaan di sektor software design 3D asal Prancis, Dassault Systèmes untuk membuat desain pesawat R80.
Adapun pesawat sipil Regio Prop (R-80) adalah penerus pesawat N-250 yang diciptakan BJ Habibie. Saat ini pesawat tersebut diteruskan pembuatannya oleh anak BJ Habibie yaitu Ilham Habibie lewat RAI.
Pabrik pembuat pesawat R80 ini akan memasang platform Dassault Systèmes 3D EXPERIENCE untuk mendukung rekayasa kolaboratif dan pekerjaan manufakturnya.
Sedangkan Dassault Systèmes akan menyediakan solusi untuk kedirgantaraan, dan mengukur kemajuan proyek berdasarkan semua kriteria utama yang meliputi biaya, jadwal, beban kerja, kinerja, risiko, dan peluang.
"Dengan platform 3D EXPERIENCE Dassault Systèmes, kami ingin mengetahui secara real time perkembangan program pesawat kami mulai dari desain, simulasi, hingga perencanaan produksi dan integrasi," kata Presiden Direktur RAI Agung Nugroho di acara MoU PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
"Hal ini memastikan program kami akan terlaksana tepat waktu, sesuai anggaran dan pada saat yang sama meningkatkan nilai produk konsumen," tambah dia.
RAI akan memanfaatkan potensi dari platform 3D EXPERIENCE dengan keahlian Dassault Systèmes dan mitra bisnisnya di Indonesia, PT Nusantara Secom Infotech (PT NSI). Kerja sama ini akan membantu RAI menyelesaikan pesawat yang tengah dibuatnya, R80.
"Dassault Systèmes telah mendorong banyak inovasi yang mengubah cara kerja para insinyur, desainer, dan pemasok. Platform kami akan berfungsi sebagai katalis untuk memanfaatkan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan RAI dan rantai pasokannya untuk menyelesaikan program R80 seperti yang dijanjikan," ungkap Managing Director for Asia Pasific South Dassault Systèmes, Samson Khaou.
Saat ini pesawat R80 yang berkapasitas 80 orang tersebut masih dalam tahap produksi. Ditargetkan, pesawat komuter sipil ini akan melakukan penerbangan perdananya pada 2017.(zul/dnl)
Daftar Maskapai Penerbangan yang Beli Pesawat R80 Rancangan BJ HabibiePesawat sipil Regio Prop (R80) rancangan Mantan Menristek BJ Habibie sudah banyak dipesan maskapai penerbangan di dalam negeri. Tercatat sudah ada 6 maskapai penerbangan yang berminat terhadap pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, Ilham Habibie mengatakan 6 maskapai penerbangan tersebut adalah maskapai yang beroperasi di rute-rute pendek, karena spesifikasi pesawat R80 cocok untuk rute pendek.
"Ada Nam Air, Sky Aviation, Wings Air, Citilink, Merpati, dan Kalstar. Mereka dari awal sudah ikut, sudah masuk," kata Ilham di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Ilham menuturkan, saat ini PT RAI akan fokus di pasar dalam negeri terlebih dahulu, sebelum merambah pasar global. Rencananya pesawat ini juga akan dipasarkan di kawasan ASEAN karena rute-rute maskapai penerbangan di Asia Tenggara tak berbeda jauh dengan di Indonesia.
"Kita konsentrasi di domestik dulu. Pasar dunia yang paling dinamis itu di Indonesia. Tentu kita akan ke luar negeri," kata putra dari BJ Habibie ini.
Sementara itu, Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho menyebutkan dari semua maskapai yang ditawari pesawat R80, ada 2 yang sudah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI). Maskapai tersebut di antaranya Nam Air dan Kalstar.
"Kita sudah menandatangani LoI dengan 2 maksapai Indonesia yaitu Nam Air 100 pesawat dan Kalstar mereka berencana membeli 25 pesawat," terang Agung.(zul/hen)
2 Pesawat Pesaing R80 Rancangan BJ HabibiePesawat turbo prop rancangan Mantan Menristek BJ Habibie R80 memiliki pesaing. Namun pesawat R80 memiliki kelebihan dibanding pesawat kompetitornya.
Pihak PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, melalui Presiden Direktur RAI Agung Nugroho yakin, R80 mampu bersaing di pasar pesawat baling-baling di Indonesia. Agung menyebutkan ada dua kompetitor tersebut yaitu ATR dan Bombardier Dash-8.
"Tapi kita akan buat pesawat ini bisa berkompetisi dengan kita. Saat ini ada 2 kompetitor yang satu ATR, satu lagi Dash- 8. Kita posisikan dengan harga yang lebih kompetitif," kata Agung di acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Optimisme Agung itu bukan tanpa alasan, Ia menjelaskan pesawat jenis tersebut digunakan maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier). Dikatakannya, jika dihitung secara direct operation cost (DOC) per seat per nautical mile, R80 jelas lebih murah.
"(Karena) kita menawarkan kapasitas yang lebih besar dari ATR. Kita kapasitasnya 80 seat sampai 90 seat," papar Agung.
Selain itu, dari sisi efisiensi, penggunaan bahan bakar atau avtur akan lebih diminimalkan dengan teknologi yang terpasang di pesawat ini.
Ia juga mengatakan, fitur lain yang akan digunakan adalah teknologi yang akan disesuaikan dengan sistem navigasi yang baru nantinya, yaitu berbasis pada satelit.
"Kita juga menawarkan features lain. Kita cocok pada next generation navigation system yang berbasis pada satelit. Juga Fly by Wire agar keamanan bisa ditingkatkan. Lalu noise (kebisingan) sama vibration (getaran) bisa kita tekan," katanya.(zul/hen)
Setelah R80, BJ Habibie Siapkan Pesawat R100 Kapasitas 100 PenumpangPesawat baling-baling (turbo prop) R80 rancangan Mantan Menristek BJ Habibie akan mulai diproduksi massal pada 2018. Setelah itu, PT Regio Aviasi Industri (PT RAI) sebagai produsen akan mengembangkan pesawat lain dengan kapasitas lebih banyak.
Komisaris PT RAI Ilham Habibie mengatakan pengembangan pesawat R80 telah rampung, perusahaan akan mengembangkan pesawat yang lebih panjang dengan kapasitas di atas 80 kursi.
"Ke depan R80 akan lebih panjangan menjadi R100. Akan diperpanjang menjadi R100. Kalau R80 penumpangnya 80 penumpang, R100 itu 100 penumpang," kata Ilham saat ditemui di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Putra dari Mantan Menristek BJ Habibie ini mengatakan R100 merupakan rencana jangka panjang dari PT RAI. Saat ini, perusahaan akan fokus menyelesaikan pembuatan pesawat R80 berkapasitas 80 penumpang yang sudah masuk dalam tahap desain awal. Pesawat ini ditargetkan akan mulai terbang (prototipe) di 2017 dan diproduksi di 2018.
"Ini (R80) dulu diselesaikan, tahun 2018 yang ini (diproduksi)," jelas Ilham.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri Agung Nugroho menyebut pesawat lain yang akan dikembangkan tersebut tak hanya dari segi kapasitasnya saja yang akan berubah, melainkan fitur-fitur lainnya.
"Semuanya nanti berubah, disesuaikan," katanya.(zul/hen)
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.