Jakarta � Pemerintah Indonesia akan memberikan pelatihan di bidang ekonomi mikro,
agriculture, perpajakan, dan perikanan kepada 1.000 warga negara
Palestina.
Hal itu dilakukan dalam rangka membantu persiapan Palestina menjadi negara merdeka.
A.M. Fachir, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, menilai sektor ekonomi mikro, agriculture, perpajakan, dan perikanan merupakan jenis sektor yang akan dibutuhkan Palestina untuk menjadi negara merdeka.
Sampai dengan saat ini, ujarnya, pelatihan telah dilakukan terhadap sekitar 700 orang dan akan dituntaskan menjadi 1.000 orang pada tahun ini.
Indonesia, ujar Fachir, punya kepentingan terhadap kemerdekaan Palestina. Kepentingan itu terutama terkait solidaritas sebagai sesama negara anggota Konferensi Asia Afrika.
Pada bulan depan, ujarnya, delegasi Indonesia akan ikut menghadiri pertemuan dengan sejumlah perwakilan negara-negara Asia di Tokyo Jepang dengan membawa pesan untuk membantu Palestina.
"Kita ingin membantu proses rekonsiliasi [di Palestina] yang sedang berlangsung sekarang, tanpa hasil sangat kentara. Itu pesan yang akan kami bawa di Tokyo nanti [Februari]," ujarnya, Selasa (29/1). (if)
Hal itu dilakukan dalam rangka membantu persiapan Palestina menjadi negara merdeka.
A.M. Fachir, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, menilai sektor ekonomi mikro, agriculture, perpajakan, dan perikanan merupakan jenis sektor yang akan dibutuhkan Palestina untuk menjadi negara merdeka.
Sampai dengan saat ini, ujarnya, pelatihan telah dilakukan terhadap sekitar 700 orang dan akan dituntaskan menjadi 1.000 orang pada tahun ini.
Indonesia, ujar Fachir, punya kepentingan terhadap kemerdekaan Palestina. Kepentingan itu terutama terkait solidaritas sebagai sesama negara anggota Konferensi Asia Afrika.
Pada bulan depan, ujarnya, delegasi Indonesia akan ikut menghadiri pertemuan dengan sejumlah perwakilan negara-negara Asia di Tokyo Jepang dengan membawa pesan untuk membantu Palestina.
"Kita ingin membantu proses rekonsiliasi [di Palestina] yang sedang berlangsung sekarang, tanpa hasil sangat kentara. Itu pesan yang akan kami bawa di Tokyo nanti [Februari]," ujarnya, Selasa (29/1). (if)
• Bisnis
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.