TRIBUNNEWS.COM, MANADO
- Kanker merupakan penyakit mematikan. Para peneliti terus
mengembangkan penemuan obat kanker, dan mahasiswa Universitas Sam
Ratulangi(UNSRAT) Manado berhasil menemukan obat antikanker.
Adalah mahasiswa Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sam Ratulangi Manado yang berhasil menemukan obat antikanker dalam lomba debat formulasi bahan alam pada acara Pharmaccutical EaXPO 2012.
Falles The, peserta debat dari Farmasi FMIPA Unsrat mengatakan, temuannya itu berupa kapsul antikanker dari sediaan daun tapak dara putih pencegah kanker.
"Kami menemukan obat antikanker dengan formulasinya dari daun tanaman tapak dara putih, kemudian dijadikan kapsul yang dapat langsung diminum melalui beberapa tahapan, " ujar Falles kepada Tribun Manado, Senin (23/4/2012) malam.
Falles mengatakan, hasil temuan kapsul antikanker ini merupakan ide bersama dari beberapa mahasiswa Farmasi FMIPA Unsrat.
"Penemuan ini berawal dari hasil penelitian seorang dosen biologi yaitu Dinse Pandiangan. Saat itu penelitiannya baru sebatas penemuan zat aktif antikanker yang ada di tanaman tapak dara putih. Dan kami sebagai mahasiswa Farmasi Unsrat memiliki ide agar bisa dijadikan sebagai obat yang dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat, " ujarnya.
Ayu Malinde, peserta debat dari Farmasi FMIPA Unsrat menambahkan, penemuan produk ini memiliki mekanisme secara ilmiah.
"Dengan mekanisme antimitosis yaitu mencegah pembelahan sel-sel ganas pencetus kanker, sehingga melalui zat-zat aktif seperti vinblastein, vikristin, dan alkaloid dari daun tanaman tapak darah ini, dapat mematikan pembelahan sel kanker melalui apoktosis atau kematian sel secara terprogram, " jelasnya.
Menurut Ayu, penemuan ini memiliki proses mulai dari bahan baku daun tapak dara sampai menjadi suatu kapsul.
"Prosesnya yaitu daun tapak dara yang sudah dicuci bersih, dikeringkan atau diangin-anginkan, kemudian dipilih daun yang bersih dan tidak cacat, daun tersebut kemudian dihaluskan sampai dalam bentuk serbuk, setelah itu dimasukkan ke dalam kapsul, " ujarnya.
Mahasiswa lain, Gabriela Ranti menambahkan, penemuan obat ini memiliki beberapa kelebihan. "Keunggulan dari produk kapsul ini sangat aman dikonsumsi, orang sehat juga bisa minum kapsul ini, karena fungsinya untuk mencegah kanker. Selain itu obat ini tidak memiliki efek samping, karena terbuat dari bahan-bahan alami, dan sangat ekonomis artinya sangat praktis karena bisa langsung diminum, " ujarnya.
Menurutnya, melaui produk obat antikanker yang ditemukan, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan.
"Sebagai pencetus ide ini, kami siap mengikuti beberapa tahap dan peraturan berdasarkan Undang Undang Kesehatan dengan terus mengembangkan penelitian ini, agar produk ini bisa dipasarkan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, " ujarnya.
Hosea Jaya Edy, koordinator Debat Formulasi Bahan Alam, mengatakan, selain mahasiswa Unsrat, ada juga mahasiswa dari beberapa universitas wilayah Indonesia Timur yang menemukan formulasi bahan alam dalam debat tersebut.
"Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin Makassar menemukan pemanfaatan kulit jeruk nipis dalam formulasi sediaan lilin aromaterapi yang bisa menenangkan pikiran dan menghilangkan stress dengan kandungan minyak atsiri di dalamnya. Mereka juga menemukan formulasi tablet kunyah dari tanaman rosella yang berfungsi sebagai antioksidan," jelasnya memberi contoh.
• Tribunnews
Adalah mahasiswa Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sam Ratulangi Manado yang berhasil menemukan obat antikanker dalam lomba debat formulasi bahan alam pada acara Pharmaccutical EaXPO 2012.
Falles The, peserta debat dari Farmasi FMIPA Unsrat mengatakan, temuannya itu berupa kapsul antikanker dari sediaan daun tapak dara putih pencegah kanker.
"Kami menemukan obat antikanker dengan formulasinya dari daun tanaman tapak dara putih, kemudian dijadikan kapsul yang dapat langsung diminum melalui beberapa tahapan, " ujar Falles kepada Tribun Manado, Senin (23/4/2012) malam.
Falles mengatakan, hasil temuan kapsul antikanker ini merupakan ide bersama dari beberapa mahasiswa Farmasi FMIPA Unsrat.
"Penemuan ini berawal dari hasil penelitian seorang dosen biologi yaitu Dinse Pandiangan. Saat itu penelitiannya baru sebatas penemuan zat aktif antikanker yang ada di tanaman tapak dara putih. Dan kami sebagai mahasiswa Farmasi Unsrat memiliki ide agar bisa dijadikan sebagai obat yang dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat, " ujarnya.
Ayu Malinde, peserta debat dari Farmasi FMIPA Unsrat menambahkan, penemuan produk ini memiliki mekanisme secara ilmiah.
"Dengan mekanisme antimitosis yaitu mencegah pembelahan sel-sel ganas pencetus kanker, sehingga melalui zat-zat aktif seperti vinblastein, vikristin, dan alkaloid dari daun tanaman tapak darah ini, dapat mematikan pembelahan sel kanker melalui apoktosis atau kematian sel secara terprogram, " jelasnya.
Menurut Ayu, penemuan ini memiliki proses mulai dari bahan baku daun tapak dara sampai menjadi suatu kapsul.
"Prosesnya yaitu daun tapak dara yang sudah dicuci bersih, dikeringkan atau diangin-anginkan, kemudian dipilih daun yang bersih dan tidak cacat, daun tersebut kemudian dihaluskan sampai dalam bentuk serbuk, setelah itu dimasukkan ke dalam kapsul, " ujarnya.
Mahasiswa lain, Gabriela Ranti menambahkan, penemuan obat ini memiliki beberapa kelebihan. "Keunggulan dari produk kapsul ini sangat aman dikonsumsi, orang sehat juga bisa minum kapsul ini, karena fungsinya untuk mencegah kanker. Selain itu obat ini tidak memiliki efek samping, karena terbuat dari bahan-bahan alami, dan sangat ekonomis artinya sangat praktis karena bisa langsung diminum, " ujarnya.
Menurutnya, melaui produk obat antikanker yang ditemukan, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan.
"Sebagai pencetus ide ini, kami siap mengikuti beberapa tahap dan peraturan berdasarkan Undang Undang Kesehatan dengan terus mengembangkan penelitian ini, agar produk ini bisa dipasarkan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, " ujarnya.
Hosea Jaya Edy, koordinator Debat Formulasi Bahan Alam, mengatakan, selain mahasiswa Unsrat, ada juga mahasiswa dari beberapa universitas wilayah Indonesia Timur yang menemukan formulasi bahan alam dalam debat tersebut.
"Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin Makassar menemukan pemanfaatan kulit jeruk nipis dalam formulasi sediaan lilin aromaterapi yang bisa menenangkan pikiran dan menghilangkan stress dengan kandungan minyak atsiri di dalamnya. Mereka juga menemukan formulasi tablet kunyah dari tanaman rosella yang berfungsi sebagai antioksidan," jelasnya memberi contoh.
• Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.