Dari kiri ke kanan: Kepala Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan
LAPAN Erna Sri Adiningsih, Open Governent Analyst NASA Ali Llewellyn,
dan Wakil Duta Besar Kedutaan Besar AS untuk Indonesia Ted Osius, saat
membuka kommpetisi International Space Apps Challenge di Jakarta, Sabtu
(21/4/2012
JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga luar angkasa Amerika Serikat, NASA, resmi membuka kompetisi International Space Apps Challenge di Indonesia.
Dengan ini, NASA menantang para pengembang aplikasi (developer) Indonesia untuk membuat aplikasi yang ada hubungannya dengan luar angkasa.
Acara ini dibuka oleh Wakil Duta Besar Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, Ted Osius, di @america Mal Pacific Place Jakarta, Sabtu (21/4/2012). Harapannya, aplikasi yang tercipta nanti dapat membantu NASA dan para ilmuwan memecahkan masalah global.
Meski aplikasi asal Indonesia yang berhubungan dengan luar angkasa masih terbilang jarang, namun NASA percaya developer Indonesia bisa menciptakan aplikasi yang berguna.
"Saya melihat komunitas teknologi di Jakarta cukup kuat, apalagi saat ini perusahaan pengembang aplikasi bermunculan sangat pesat," ujar Ali Llewellyn, Open Governent Analyst NASA saat diwawancarai Kompas.com.
Ada sekitar 30 pengembang aplikasi yang mengikuti kompetisi ini. Mulai Sabtu sore sampai Minggu (21 dan 22 April), mereka akan menyusun kode-kode (coding) untuk aplikasi di kantor blog teknologi DailySocial, Jakarta Barat.
Para pengembang mengaku, akan membuat aplikasi untuk perangkat komputer, mobile ataupun yang berbasis web.
Mereka akan mempresentasikan aplikasi yang dibuat di depan juri. Kedutaan Besar AS untuk Indonesia dan DailySocial selaku penyelenggara, tentu memberi kesempatan kepada pengembang untuk merevisi aplikasi mereka agar benar-benar siap digunakan.
Menurut Erna Sri Adiningsih, Kepala Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), acara ini akan menambah jaringan LAPAN terhadap aktivitas luar angkasa yang dilakukan generasi muda.
"Selama ini LAPAN masih mengandalkan software dari luar negeri untuk pengembangan ilmu luar angkasa. Siapa tahu dengan acara ini akan muncul bibit muda yang tertarik mengembangkan software luar angkasa," harap Erna.
• KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.