BANJARMASIN
-- Provinsi Kalimantan Selatan segera memiliki industri besar batu bata
ringan dengan bahan baku limbah batu bara dari Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Asam-Asam Kabupaten Tanah Laut. Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Rakhmadi Kurdi di Banjarmasin, Rabu (7/3), mengatakan rencana pembangunan industri batu bata ringan tersebut sekaligus menjadi jalan keluar terhadap persoalan pembuangan limbah batu bara di PLTU Asam-Asam. "Sejak lama kami dipusingkan dengan pembuangan debu batu bara dari PLTU Asam-Asam yang kini telah menggunung. Dengan masuknya perusahaan pembuatan batu bata ringan tersebut, ini sangat menguntungkan kami," katanya. Saat ini perusahaan tersebut yaitu PT Silkon Inti Persada sedang dalam proses pembuatan analisa dampak lingkungan yang akan segera selesai, sehingga produksi segera bisa dilaksanakan. Berdasarkan penelitian dari Kementerian Lingkungan Hidup, limbah B3 yang ada dalam debu batu bara tersebut tidak berbahaya, sehingga pembuatan batu bata ringan tersebut bisa dilanjutkan. Saat ini kata dia, produksi limbah debu batu bara PLTU Asam-Asam mencapai 80 ton per hari. Sejak awal hingga kini,tumpukan limbah tersebut telah mencapai 146 ribu ton bahkan mungkin lebih.(fajar.co.id/humasristek) | ||||
|
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.