blog-indonesia.com

Senin, 11 Oktober 2010

"Tarif BB Rp80 Ribu, Operator Nangis Dibelakang"

JAKARTA - Tarif internet dan BlackBerry di Indonesia sering dikeluhkan karena harganya dianggap selangit. Akan tetapi, menurut Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, tarif internet dan BlackBerry di tanah air sebetulnya terlalu murah.

Dikatakan olehnya, sebagai pembanding, tarif BlackBerry di negara kawasan Asia Tenggara seperti Singapura saja, rata-rata adalah 30 dolar Singapura perbulan, atau sekira Rp200 ribu. Berbeda dengan di Indonesia, yang rata-rata di atas Rp100 ribu. Malah harga sebesar itu pun masih diwarnai dengan banyak keluhan.

"Padahal sacara struktur dan letak geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, tidak bisa disamakan dengan tarif yang ada di Singapura, atau bahkan Amerika Serikat sekalipun," tukas Sarwoto, di Palangka Raya, belum lama ini.

Dia memaparkan, Singapura dan Amerika Serikat (AS), membangun kabel optik misalnya, cukup mudah karena sebagian besar wilayah kedua negara tersebut adalah daratan, artinya jika membangun infrastuktur tidak akan mengalami kendala yang cukup berarti.

"Bandingkan dengan Indonesia yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lainnya yang berada di bawah laut, yang ini berarti harus menggunakan teknologi Submarine Cable, yang harganya 3 sampai 4 kali lipat," sebutnya.

Sialnya, kendati membangun backbone lebih mahal namun harga jual yang ditawarkan ke konsumen seperempat dari harga seharusnya. Sehingga hasilnya operator lebih mengedepankan kuantitas ketimbang kualitas.

"Makanya saya yakin ketika suatu operator bangga menawarkan tarif BlackBerry di bawah Rp80 ribu, dibelakangnya mereka pasti menangis," cibir pria berusia 53 tahun tersebut.

Olehnya, pemerintah pun diminta agar 'ketidakberesan' ini tidak terus berlanjut dan mungkin saja dapat membunuh operator. Apalagi dulu pemerintah selalu mengembar-gemborkan agar investor asing mau menanamkan dananya di Indonesia.

"Kepedulian pemerintah, bisa dilakukan dengan memberikan keringanan bagi industri telekomunikasi. Salah satunya jika operator membangun infrasturktur bisa dengan mempermudah pengurusannya atau membebaskan pajak," sarannya.(tyo)

Okezone

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More