blog-indonesia.com

Kamis, 14 Oktober 2010

Pemerintah Siapkan 29 Strategi, 157 Rencana Aksi Cetak Biru Silognas

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan 29 strategi dan 157 rencana aksi dalam cetak biru sistem logistik nasional (silognas) untuk jangka menengah 2010 hingga 2014.

"Itu terbagi dalam tujuh bidang fokus," ujar Ketua Gugus Tugas Kebijakan dan Kelembagaan Tim Penyempurnaan Penyusunan Cetak Biru Sistem Logistik Nasional Adhi Putra Alfian dalam diskusi Silognas di Anyer, Banten, Rabu.

Ia menyebutkan, tujuh fokus bidang tersebut antara lain rencana aksi komoditas penentu, rencana aksi infrastruktur, rencana aksi teknologi informasi dan telekomunikasi, rencana aksi penyedia jasa logistik, rencana aksi Sumber Daya Manusia dan Manajemen, rencana aksi regulasi dan rencana aksi kelembagaan.

Menurut dia, cetak biru tersebut merupakan bagian dari implementasi pengembangan silognas hingga 2025.

"Pengembangan ini bagian dari jangka menengah tahap I 2010-2014 dimana fokus kepada pembenahan regulasi, pengembangan SDM dan peningkatan sarana dan prasarana," ujar Adhi.

Secara keseluruhan target pemerintah untuk jangka menengah I adalah membangun dan mengembangkan infrastruktur yang menitikberatkan pada pembenahan pelabuhan utama, angkutan laut, sungai dan penyeberangan, jalan, kereta api, bandar udara dan angkutan udara.

"Hal ini didukung dengan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, peningkatan kualitas dan kapasitas penyedia jasa logistik serta pengembangan SDM logistik," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan dalam memenuhi target juga dibutuhkan pemetaan rantai pasok komoditas strategis dan komoditas ekspor serta penataan sistem distribusi komoditas tersebut.

"Ini juga terkait sasaran RPJMN 2010-2014, untuk meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa yang ditandai meningkatnya peringkat logisitik Indonesia dan menurunnya disparitas harga bahan pokok antar wilayah," ujarnya.

Ia mengatakan dengan adanya pembenahan silognas diharapkan juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Untuk itu, pemerintah dalam jangka menengah tahap II 2015-2019 mengharapkan adanya penguatan sarana dan prasarana logistik dan pengembangan kapasitas penyedia jasa.

"Diharapkan pada tahap III hingga 2025 nanti kita mempunyai integrasi sistem logistik nasional dalam skala domestik dan global," ujar Adhi. (S034/K004)


ANTARAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More