Kerjasama tiga perusahaan galangan kapal ini akan menjadi terobosan baru dalam poros maritim Indonesia Ilustrasi ★
Produktivitas industri galangan kapal yang belakangan ini lesu mulai digenjot, seiring dengan program Nawacita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Industri galangan kapal saat ini mulai berbenah, lantaran ramainya pesanan kapal yang datang dari dalam negeri.
Kementerian perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut, berencana melakukan lelang tender proyek pembuatan 30 unit kapal patroli untuk Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Melihat kesempatan ini, tiga industri galangan kapal di Indonesia menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam menjalankan proyek tahun jamak atau multiyears berjangka waktu 3 tahun itu. Ketiga perusahaan tersebut antara lain PT PAL (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Krakatau Shipyard.
"Kami menggandeng PT PAL punya teknologi dan sangat bagus. Sudah diakui di tingkat internasional, kualitas PT PAL sangat tinggi. PT DKB punya kemampuan yang sangat bagus, PT PAL juga mumpuni dari desain," ujar Direktur Utama PT Krakatau Shipyard, Askan Naim, saat ditemui di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2016).
Konsorsium tiga perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia saat ini tengah berusaha membuat industri galangan kapal Indonesia bisa berjaya di negerinya sendri.
"Kami bertiga dalam konsorsium sudah ikut dalam tahap kualifikasi, sehingga kita berharap dalam tahap berikut di teknis lolos terus. Dalam rangka menyukseskan kapal negara ini," tutur Askan.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT DKB, Bandung Bismono mengungkapkan, konsorsium ini memiliki bagian yang sama dalam menangani proyek pembangunan kapal nantinya. Ketiga perusahaan galangan kapal ini juga memiliki keunggulan masing-masing yang dapat dipadukan hingga diharapkan mampu menghasilkan hasil akhir yang mumpuni.
"Kami mensinergikan kemampuan itu, membuat konsorsium dengan porsi leadernya PT PAL 35%, PT KS 32,5%, PT DKB sama 32,5%. PT KS punya keunggulan di bidang pengadaan barang, PT DKB produksi karena lokasi paling besar kita peralatan paling besar, kita SDM (Sumber Daya Manusia) paling besar kita ada 1600an, dan PT PAL engineering-nya," ujar Bandung.
Bandung juga menegaskan, kerja sama tiga perusahaan galangan kapal ini akan menjadi terobosan baru dalam poros maritim Indonesia.
"Konsorsium akan menjadi model untuk pembangunan industri kemaritiman," tegas Bandung. (wdl/wdl)
Produktivitas industri galangan kapal yang belakangan ini lesu mulai digenjot, seiring dengan program Nawacita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Industri galangan kapal saat ini mulai berbenah, lantaran ramainya pesanan kapal yang datang dari dalam negeri.
Kementerian perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut, berencana melakukan lelang tender proyek pembuatan 30 unit kapal patroli untuk Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Melihat kesempatan ini, tiga industri galangan kapal di Indonesia menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam menjalankan proyek tahun jamak atau multiyears berjangka waktu 3 tahun itu. Ketiga perusahaan tersebut antara lain PT PAL (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Krakatau Shipyard.
"Kami menggandeng PT PAL punya teknologi dan sangat bagus. Sudah diakui di tingkat internasional, kualitas PT PAL sangat tinggi. PT DKB punya kemampuan yang sangat bagus, PT PAL juga mumpuni dari desain," ujar Direktur Utama PT Krakatau Shipyard, Askan Naim, saat ditemui di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2016).
Konsorsium tiga perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia saat ini tengah berusaha membuat industri galangan kapal Indonesia bisa berjaya di negerinya sendri.
"Kami bertiga dalam konsorsium sudah ikut dalam tahap kualifikasi, sehingga kita berharap dalam tahap berikut di teknis lolos terus. Dalam rangka menyukseskan kapal negara ini," tutur Askan.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT DKB, Bandung Bismono mengungkapkan, konsorsium ini memiliki bagian yang sama dalam menangani proyek pembangunan kapal nantinya. Ketiga perusahaan galangan kapal ini juga memiliki keunggulan masing-masing yang dapat dipadukan hingga diharapkan mampu menghasilkan hasil akhir yang mumpuni.
"Kami mensinergikan kemampuan itu, membuat konsorsium dengan porsi leadernya PT PAL 35%, PT KS 32,5%, PT DKB sama 32,5%. PT KS punya keunggulan di bidang pengadaan barang, PT DKB produksi karena lokasi paling besar kita peralatan paling besar, kita SDM (Sumber Daya Manusia) paling besar kita ada 1600an, dan PT PAL engineering-nya," ujar Bandung.
Bandung juga menegaskan, kerja sama tiga perusahaan galangan kapal ini akan menjadi terobosan baru dalam poros maritim Indonesia.
"Konsorsium akan menjadi model untuk pembangunan industri kemaritiman," tegas Bandung. (wdl/wdl)
✈️ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.