[Muhammad Idris] ○
Bentuknya seperti sambungan pipa, dengan warna terang merah tua, serta lubang di tengahnya. Sementara mocongnya berupa kaca cembung yang menyembul dari lubang besi pipa tersebut.
Meski tak lazim, namun siapa sangka jika benda tersebut adalah kapal selam mini tanpa awak yang mampu menyelam hingga kedalaman 30 meter di bawah permukaan laut.
Umanned Underwater Vehicle (UUV) Makara 06, begitu nama kapal selam yang dikembangkan oleh 5 mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) ini.
Salah satu mahasiswa yang ikut merancang Makara 06, Hitomi Hadinuyana mengatakan, kapal selam yang juga berfungsi sebagai robot ini merupakan pengembangan dari kendaraan permukaan yang sudah dikembangkan senior-seniornya sebelumnya.
"Ini Makara 06, sebelumnya sudah ada Makara 01 dan seterusnya. Ini yang pertama kalinya kita buat khusus penyelaman di bawah air, Makara sebelumnya hanya untuk berjalan di atas permukaan. Karena misinya untuk penelusuran bawah air untuk pengambilan data pemetaan laut dengan sonar dan sebagainya," katanya kepada detikFinance, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Makara 06 ini dipamerkan di acara Tanoto Foundation yang digelar di Annex Building Jakarta. Dengan berat kurang lebih 10 kg, Makara 06 bisa melaju di bawah air dengan kecepatan 1 meter per detik yang dikendalikan dari remote control dari jarak jauh.
Sementara dimensinya berukuran panjang 610 mm, dan lebar 392 mm termasuk sayap baling-baling membuatnya bisa menyelam di hingga lebih dari 30 meter ke dalam laut.
"Bisa tahan sampai 4 jam non stop dengan baterai saat ini. Desainnya kita akan kembangkan supaya tahan sampai tekanan 100 meter di bawah permukaan. Masih banyak kesalahan terutama di sambungan sehingga yang saat ini baru kita uji coba di kedalaman 10 meter," jelas Hitomi.
Dia melanjutkan, kapal selam tersebut dirancang sejak awal tahun lalu dan sudah menghabiskan dana sekitar Rp 20 juta. Komponen-komponen Makara 06 didapatnya dari toko-toko onderdil dan elektronik di Jakarta.
Hitomi mengungkapkan, jika pengembangan sudah selesai dilakukan, kapal selam mini ini bisa difungsikan sebagai robot selam untuk pemetaan bawah laut, penentuan titik lokasi pengeboran minyak lepas pantai, perawatan pipa bawah laut, penelitian biota, hingga operasi penyelamatan.
"Kalau di industri bisa dimanfaatkan untuk industri migas, pipa, penelitian dan untuk penyelamatan. Kalau diving kan sulit kalau di bawah 30 meter. Ini bisa lebih lagi, sementara ini baru diuji coba di Danau UI," kata Hotomi.
Bentuknya seperti sambungan pipa, dengan warna terang merah tua, serta lubang di tengahnya. Sementara mocongnya berupa kaca cembung yang menyembul dari lubang besi pipa tersebut.
Meski tak lazim, namun siapa sangka jika benda tersebut adalah kapal selam mini tanpa awak yang mampu menyelam hingga kedalaman 30 meter di bawah permukaan laut.
Umanned Underwater Vehicle (UUV) Makara 06, begitu nama kapal selam yang dikembangkan oleh 5 mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) ini.
Salah satu mahasiswa yang ikut merancang Makara 06, Hitomi Hadinuyana mengatakan, kapal selam yang juga berfungsi sebagai robot ini merupakan pengembangan dari kendaraan permukaan yang sudah dikembangkan senior-seniornya sebelumnya.
"Ini Makara 06, sebelumnya sudah ada Makara 01 dan seterusnya. Ini yang pertama kalinya kita buat khusus penyelaman di bawah air, Makara sebelumnya hanya untuk berjalan di atas permukaan. Karena misinya untuk penelusuran bawah air untuk pengambilan data pemetaan laut dengan sonar dan sebagainya," katanya kepada detikFinance, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Makara 06 ini dipamerkan di acara Tanoto Foundation yang digelar di Annex Building Jakarta. Dengan berat kurang lebih 10 kg, Makara 06 bisa melaju di bawah air dengan kecepatan 1 meter per detik yang dikendalikan dari remote control dari jarak jauh.
Sementara dimensinya berukuran panjang 610 mm, dan lebar 392 mm termasuk sayap baling-baling membuatnya bisa menyelam di hingga lebih dari 30 meter ke dalam laut.
"Bisa tahan sampai 4 jam non stop dengan baterai saat ini. Desainnya kita akan kembangkan supaya tahan sampai tekanan 100 meter di bawah permukaan. Masih banyak kesalahan terutama di sambungan sehingga yang saat ini baru kita uji coba di kedalaman 10 meter," jelas Hitomi.
Dia melanjutkan, kapal selam tersebut dirancang sejak awal tahun lalu dan sudah menghabiskan dana sekitar Rp 20 juta. Komponen-komponen Makara 06 didapatnya dari toko-toko onderdil dan elektronik di Jakarta.
Hitomi mengungkapkan, jika pengembangan sudah selesai dilakukan, kapal selam mini ini bisa difungsikan sebagai robot selam untuk pemetaan bawah laut, penentuan titik lokasi pengeboran minyak lepas pantai, perawatan pipa bawah laut, penelitian biota, hingga operasi penyelamatan.
"Kalau di industri bisa dimanfaatkan untuk industri migas, pipa, penelitian dan untuk penyelamatan. Kalau diving kan sulit kalau di bawah 30 meter. Ini bisa lebih lagi, sementara ini baru diuji coba di Danau UI," kata Hotomi.
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.