Made in Madiun [Imam Wahyudiyanta] ★
Indonesia melakukan ekspor kereta penumpang ke Bangladesh. Untuk tahap awal, sebanyak 15 kereta penumpang dikirim ke Bangladesh.
Total kontrak pengadaan kereta untuk Bangladesh sebanyak 150 kereta penumpang. Kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway tersebut adalah buatan PT INKA (Persero).
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyambut positif langkah INKA. Menurut Bambang, INKA mampu mencari celah pasar di luar Indonesia untuk memasarkan produknya.
"Tidak hanya bergantung domestik, tetapi juga mengejar pasar luar negeri, ekspor," ujar Bambang dalam acara pelepasan ekspor tahap pertama gerbong kereta INKA dan peluncuran Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) di Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (31/3/2016).
Proses ekspor kereta ke Bangladesh (Imam Wahyudiyanta/Detik)
Bambang berpesan agar produsen kereta yang bermarkas di Madiun Jawa Timur tersebut memperhatikan kualitas dan kuantitas kereta.
Bambang menambahkan, pembuatan kereta penumpang ekspor ini pendanaannya berasal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melalui penugasan khusus/National Interest Account (NIA) sebesar Rp 300 miliar.
"150 kereta penumpang ini secara bertahap akan dikirim ke Bangladesh hingga akhir tahun," lanjut Bambang.
Selain ekspor, hal terpenting lain dari proyek ini adalah multiplier effect yang ditimbulkan. Industri dalam negeri dan UMKM mendapat keuntungan dengan terlibat dalam pembuatan kereta penumpang ekspor ini.
Di tempat yang sama, Direktur Utama INKA, Agus H. Purnomo mengatakan nilai kontrak pembelian 150 kereta penumpang ini sebesar US$ 72,3 juta. Tingkat kandungan lokal dalam pembuatan kereta ini sampai 70%.
Contoh kandungan lokal yang digunakan antara lain rem dari PT Pindad (Persero), besi cor dari PT Barata (Persero), dan plat dari PT Krakatau Steel Tbk.
"Tingginya kandungan lokal mampu menggerakkan setor riil dan manufaktur di dalam negeri," kata Agus.
Pengiriman kereta barang ini diangkut menggunakan MV Seiyo Spring. Pemuatan gerbong kereta ini dilakukan menggunakan unit Harbour Mobile Crane (HMC) milik PT Pelindo III (Persero). (iwd/feb)
Indonesia melakukan ekspor kereta penumpang ke Bangladesh. Untuk tahap awal, sebanyak 15 kereta penumpang dikirim ke Bangladesh.
Total kontrak pengadaan kereta untuk Bangladesh sebanyak 150 kereta penumpang. Kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway tersebut adalah buatan PT INKA (Persero).
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyambut positif langkah INKA. Menurut Bambang, INKA mampu mencari celah pasar di luar Indonesia untuk memasarkan produknya.
"Tidak hanya bergantung domestik, tetapi juga mengejar pasar luar negeri, ekspor," ujar Bambang dalam acara pelepasan ekspor tahap pertama gerbong kereta INKA dan peluncuran Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) di Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (31/3/2016).
Proses ekspor kereta ke Bangladesh (Imam Wahyudiyanta/Detik)
Bambang berpesan agar produsen kereta yang bermarkas di Madiun Jawa Timur tersebut memperhatikan kualitas dan kuantitas kereta.
Bambang menambahkan, pembuatan kereta penumpang ekspor ini pendanaannya berasal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melalui penugasan khusus/National Interest Account (NIA) sebesar Rp 300 miliar.
"150 kereta penumpang ini secara bertahap akan dikirim ke Bangladesh hingga akhir tahun," lanjut Bambang.
Selain ekspor, hal terpenting lain dari proyek ini adalah multiplier effect yang ditimbulkan. Industri dalam negeri dan UMKM mendapat keuntungan dengan terlibat dalam pembuatan kereta penumpang ekspor ini.
Di tempat yang sama, Direktur Utama INKA, Agus H. Purnomo mengatakan nilai kontrak pembelian 150 kereta penumpang ini sebesar US$ 72,3 juta. Tingkat kandungan lokal dalam pembuatan kereta ini sampai 70%.
Contoh kandungan lokal yang digunakan antara lain rem dari PT Pindad (Persero), besi cor dari PT Barata (Persero), dan plat dari PT Krakatau Steel Tbk.
"Tingginya kandungan lokal mampu menggerakkan setor riil dan manufaktur di dalam negeri," kata Agus.
Pengiriman kereta barang ini diangkut menggunakan MV Seiyo Spring. Pemuatan gerbong kereta ini dilakukan menggunakan unit Harbour Mobile Crane (HMC) milik PT Pelindo III (Persero). (iwd/feb)
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.