Tipikal pengguna mobil listrik dalah untuk mobilitas dalam kota.
Maraknya pemberitaan terkait pengembangan mobil listrik di Indonesia
ternyata mendunia dan membuat salah satu produsen mobil mewah asal
Jerman, BMW, bertamu ke perusahaan listrik plat merah, PLN.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menjelaskan beberapa waktu lalu salah satu pentinggi BMW dari Jerman datang langsung menemui dirinya untuk membahas mobil listrik di Indonesia. Poin penting yang ditekankan oleh BMW adalah penyamaan persepsi tentang stop kontak mobil listrik.
"Dia bilang begini, saya sudah dengar Indonesia sudah mulai kampanye mobil listrik dan saya mau ajak satu hal, kita samain yuk colokannya, hahahaha. Jadi BMW itu mau standarisasi stop kontak mobil listrik di Indonesia," katanya saat berbincang dengan VIVAnews, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, BMW ingin ikut memasarkan mobil listrik di Indonesia. Seperti diketahui, BMW saat ini sedang gencar mengkampanyekan mobil listrik dalam dua mobilnya, BMW i3 dan BMW i8.
"Orang Jerman sudah berpikir sampai ke situ, kalau tidak sama dengan standar Indonesia, repot mereka tidak bisa memasarkan di sini," katanya.
Nur Pamudji menjelaskan, nantinya stop kontak yang akan digunakan PLN untuk mobil listrik akan khusus dan berbeda dengan stop kontak konvensional yang ada di Indonesia. Stop kontak ini, akan memberikan data-data terkait mobil listrik seperti pemilik mobil dan sisa nominal yang akan digunakan untuk melakukan isi ulang baterai mobil listrik.
Saat bertemu dengan bos BMW itu, Nur Pamudji juga menanyakan perkembangan mobil listrik di Jerman. Di Jerman mobil listrik berkembang dengan hanya menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di garasi rumah dan lapangan parkir perkantoran.
Ia menjelaskan ternyata perilaku mobil listrik berbeda dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM). Tipikal pengguna mobil listrik, imbuhnya, adalah untuk mobilitas dalam kota. "Jadi kita selama ini missleading dengan menyediakan SPLU di pinggir-pinggir jalan. Tidak perlu banyak-banyak ternyata, cukup di garasi rumah dan perkantoran," katanya.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menjelaskan beberapa waktu lalu salah satu pentinggi BMW dari Jerman datang langsung menemui dirinya untuk membahas mobil listrik di Indonesia. Poin penting yang ditekankan oleh BMW adalah penyamaan persepsi tentang stop kontak mobil listrik.
"Dia bilang begini, saya sudah dengar Indonesia sudah mulai kampanye mobil listrik dan saya mau ajak satu hal, kita samain yuk colokannya, hahahaha. Jadi BMW itu mau standarisasi stop kontak mobil listrik di Indonesia," katanya saat berbincang dengan VIVAnews, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, BMW ingin ikut memasarkan mobil listrik di Indonesia. Seperti diketahui, BMW saat ini sedang gencar mengkampanyekan mobil listrik dalam dua mobilnya, BMW i3 dan BMW i8.
"Orang Jerman sudah berpikir sampai ke situ, kalau tidak sama dengan standar Indonesia, repot mereka tidak bisa memasarkan di sini," katanya.
Nur Pamudji menjelaskan, nantinya stop kontak yang akan digunakan PLN untuk mobil listrik akan khusus dan berbeda dengan stop kontak konvensional yang ada di Indonesia. Stop kontak ini, akan memberikan data-data terkait mobil listrik seperti pemilik mobil dan sisa nominal yang akan digunakan untuk melakukan isi ulang baterai mobil listrik.
Saat bertemu dengan bos BMW itu, Nur Pamudji juga menanyakan perkembangan mobil listrik di Jerman. Di Jerman mobil listrik berkembang dengan hanya menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di garasi rumah dan lapangan parkir perkantoran.
Ia menjelaskan ternyata perilaku mobil listrik berbeda dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM). Tipikal pengguna mobil listrik, imbuhnya, adalah untuk mobilitas dalam kota. "Jadi kita selama ini missleading dengan menyediakan SPLU di pinggir-pinggir jalan. Tidak perlu banyak-banyak ternyata, cukup di garasi rumah dan perkantoran," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.