Jakarta - Produsen mobil dunia yang beroperasi di Indonesia diminta untuk mengembangkan teknologi mobil hibrida. Wakil Presiden Boediono meminta kepada para produsen untuk mengembangkan mobil berteknologi hibrida, namun tetap dengan harga terjangkau. "Tentu mobil dengan kapasitas mesin rendah dan harganya juga terjangkau," kata Wakil Presiden Boediono saat membuka acara Indonesia International Motor Show 2012 di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 21 September 2012.
Menurut Wapres, tingginya harga bahan bakar minyak dalam beberapa tahun terakhir membuat beban keuangan negara untuk subsidi BBM terus meningkat. Karena itu, produsen otomotif dunia diminta berkontribusi dengan mengembangkan mobil berteknologi hibrida yang terkenal irit bahan bakar dan ramah lingkungan. "Jadi pemerintah juga serius untuk meminta pengembangan mobil teknologi hibrida," katanya.
Wapres Boediono mengatakan, mobil berteknologi hibrida merupakan salah satu rencana jangka pendek pemerintah untuk program mobil yang ramah lingkungan. Menurut dia, pengembangan mobil listrik oleh pemerintah yang gencar diwacanakan akhir-akhir ini merupakan proyek jangka panjang. "Kalau mobil listrik potensial, tapi tidak bisa untuk jangka pendek," ujarnya.
Menurut Wapres Boediono, kendala yang dialami dalam pengembangan mobil yang ramah lingkungan merupakan hal yang alamiah. Namun, dia yakin, dengan dukungan sejumlah pihak, termasuk produsen otomotif, rencana tersebut akan berhasil. "Kalau ada dukungan memadai, proyek ini bisa berhasil," katanya.
Wapres yakin perkembangan teknologi hibrida di Indonesia bisa dikembangkan dengan baik. "Karena itu, harus serius dikembangkan, terutama juga untuk mobil yang harganya terjangkau," kata Wapres. Pemerintah juga, disebut dia, siap membantu pengembangan mobil murah dengan sejumlah fasilitas berupa insentif pajak.
© Tempo.Co
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.