Gunung Lokon, Tomohon, Sulut .(ANTARA) |
Diharapkan tidak ada aktivitas warga dalam radius 1,5 km.
Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara meletus pada Sabtu (15/9) pukul
18.53 WITA dan mengeluarkan asap setinggi 1.500 meter.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa berdasarkan
informasi dari PVMBG Badan Geologi, letusan Gunung Lokon diawali letusan
dari Kawah Tompaluan dengan ketinggian asap 1.500 meter.
"Letusan ini menggetarkan kaca-kaca Pos Gunung Lokon, yang berjarak
sekitar lima km dari Kawah Tompaluan dan disusul letusan lontaran
material pijar dengan ketinggian sekitar 600 m dari kawah," ujar
Sutopo.
Ditambahkannya bahwa PVMBG Badan Geologi sebelumnya juga sudah
menyampaikan peringatan dini bahwa sejak Sabtu (15/9) pagi telah terjadi
peningkatan intensitas gempa.
PVMBG mencatat sampai pukul 12.00 WITA ada 56 kali gempa vulkanik
dalam, 91 kali gempa vulkanik dangkal, dan 11 kali gempa embusan asap,
dan jika peningkatan kegempaan kegempaan Gunung Lokon terus berlangsung
dengan ritme yang sama, maka dapat diikuti letusan.
"Rekomendasinya adalah agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius
1,5 km dari Kawah Tompaluan," ujar Sutopo.
Meskipun Gunung Lokon meletus, status tetap Siaga atau di level 3,
Sutopo mengatakan bahwa masyarakat setempat belum perlu mengungsi, namun
masyarakat diminta tetap tenang dan waspada.
Sejak ditetapkan status Siaga pada 24 Juli 2011 oleh PVMBG, Gunung Lokon
telah beberapa kali meletus dan tidak menimbulkan korban jiwa atau
kerusakan yang besar.
Sutopo mengatakan bahwa sudah menjadi tipikal Gunung Lokon dengan adanya
peningkatan aktivitas yang cepat dan diikuti meletus namun akan menurun
hingga periode tertentu dan pola ini sudah dikenali oleh masyarakat
setempat.
"BNPB telah meminta BPBD Sulawesi Utara dan BPBD Kota Tomohon untuk
mengambil langkah-langkah antisipasinya," tutup Sutopo.
(Berita Satu)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.