"Mereka bilang akan masuk dan sedang melihat pasar Indonesia."
Quanta Computer, perusahaan asal Taiwan yang masuk dalam kategori produsen laptop terbesar di dunia dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia dalam waktu dekat.
"Mereka bilang akan masuk dan sedang melihat pasar Indonesia," kata Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, di kantornya, Selasa 18 September 2012.
Gita mengungkapkan, informasi ini datang dari laporan gubernur Kepulauan Riau. Bahkan, investor tersebut telah melakukan pembicaraan yang cukup mendalam.
Dia memperkirakan, kepastian investasi tersebut akan jelas dalam beberapa bulan mendatang. Saat ini, terkait rencana investasi itu, belum ada laporan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Namun, sudah ada pembicaraan mengenai penjajakan untuk pengadaan tanah," jelas Gita.
Menurut Gita, Quanta berencana membangun pabrik laptop di Indonesia dan kemungkinan besar dijadikan basis produksi untuk kawasan regional dengan kapasitas yang cukup besar.
Meski mengaku belum ada laporan yang masuk, dia memperkirakan nilai investasi yang akan masuk cukup besar, karena Quanta bukanlah perusahaan kecil. "Mungkin ratusan juta dolar," ujarnya.
Gita mengharapkan, nilai investasi yang ditanamkan oleh perusahaan yang mendapatkan urutan 12 dalam daftar World’s Most Admired Companies 2008 oleh Majalah Fortune di Indonesia itu, nilainya tidak jauh berbeda dari perkiraannya.
Ketika dikonfirmasi mengenai kapan Quanta resmi beroperasi, dirinya mengatakan belum tahu pasti. "Tapi, mungkin secepatnya tahun ini, kalau melihat dari sisi perizinan dan sebagainya,” ujarnya.
Imbas Investasi Foxconn
Investasi ini, menurut Gita, tidak lepas dari akan masuknya Foxconn ke Indonesia. “Biasanya, jika suatu perusahaan besar berinvestasi di suatu negara akan diikuti perusahaan besar lainnya ataupun perusahaan industri pendukung," ungkapnya.
Gita menganggap, kepastian Foxconn menanamkan modalnya merupakan salah satu faktor penarik perusahaan-perusahaan lain untuk datang berinvestasi di Indonesia.
Hingga saat ini, dia mengatakan, pihak Quanta masih melakukan studi mengenai kondisi yang ada di Indonesia. "Mungkin mereka meminta bahan dari Foxconn dan tidak mulai dari nol," tuturnya. (art)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.