Bogor - Sekitar 100 ilmuwan dari negara-negara Asia berkumpul di Bogor, Rabu, dalam sebuah simposium internasional tentang peran ilmu pengetahuan dalam mewujudkan ekonomi "hijau."
Simposium internasional dibuka oleh Deputi Bidang Riset dan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi, Benyamin Lagitan, itu antara lain akan membahas masalah degradasi lingkungan dalam upaya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Lukman Hakim mengatakan, masalah tersebut harus mendapat perhatian khusus karena sampai sekarang banyak negara Asia masih menghadapi tantangan kompleks untuk mengupayakan pelestarian dan perlindungan lingkungan.
"Sementara pada saat yang sama, negara-negara itu harus menjaga pertumbuhan ekonominya," katanya.
Menurut Lukman, ilmu pengetahuan memainkan peran penting dalam upaya mewujudkan ekonomi "hijau."
"Karena itu penting bagi komunitas ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam mempromosikan ilmu pengetahuan yang bermanfaatkan green teknologi," katanya.
Simposium bertema Mobilizing Science Toward Green Economy yang diselenggarakan bekerja sama dengan dengan Science Council of Asia itu juga membahas penerapan teknologi "hijau", keamanan dan ketahanan pangan, serta kebijakan ekonomi.
Peneliti dari sejumlah negara Asia termasuk Indonesia, Jepang, Malaysia, Kamboja, Brunai Darusalam, Myanmar, Laos, Korea Selatan, China, Thailand, Singapura, Filipina, India, dan Vietnam hadir dalam simposium tersebut.(KR-LR)
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.