Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan (kiri), menjajal mobil listrik didampingi oleh penciptanya, Dasep Ahmadi, tiba di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Selasa (17/7/2012). Photo: KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan melakukan uji coba mobil listrik dengan membawa mobil ramah lingkungan tersebut dari Jakarta menuju Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/7/2012).
"Saya jalan dari rumah saya menuju Bogor. Ini uji coba perdana mobil ini ke luar kota," kata Dahlan saat ditemui di Kantor APJ PLN Bogor.
Dahlan mengatakan, ia mengambil rute dari rumahnya menuju Cawang, lalu masuk tol Jagorawi, dan Tol Borr. Ia mengaku sampai di Bogor dengan jarak tempuh kurang lebih 60 kilometer.
Ia mengatakan, selama di perjalanan tidak menemukan kendala. Hanya saja, kata dia, dirinya khawatir mobil kehabisan baterai sehingga memilih untuk mengisi baterai di Jasa Marga.
"Sebenarnya hanya lowbatt, tidak mogok. Karena khawatir lowbatt, saya isi baterai di Jasa Marga, sekalian istirahat," kata Dahlan didampingi Manajer APJ PLN Bogor, Adi Prianto.
Dahlan mengatakan, selama uji coba mobil listrik tersebut tidak menemukan kendala. Selama perjalanan ia hanya mengisi baterai dua kali dan isi ulang sekali dengan total listrik terpakai sebanyak 1,9 volt sejauh 7 kilometer.
Mobil ramah lingkungan tersebut terdiri dari empat jenis. Jenis city car yang digunakan oleh Dahlan saat ini diproduksi di Depok, sementara sisanya di Yogyakarta, Bandung, dan Serpong. Untuk uji coba baru jenis city car di Jakarta dan Bogor, dan tiga jenis lainnya baru akan diujicobakan tiga minggu lagi.
"Mobil ini sudah saya gunakan untuk keperluan kerja berangkat dari rumah ke kantor," katanya.
Dahlan menyebutkan, di sepanjang jalan ia menemukan, bahwa saat tanjakan energi listrik yang digunakan sangat besar sehingga hal ini mempercepat penggunaan baterai.
"Jadi, ini perlu dikembangkan lagi saat di tanjakan, karena listrik yang diserap cukup besar," katanya.
Dahlan menambahkan, city car yang diproduksi di Depok ini menggunakan tegangan rendah, tapi memiliki arus tinggi. Sedangkan mobil listrik yang akan diproduksi oleh Kementerian BUMN akan dibuat dengan arus tinggi dan tegangan rendah.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.