TEMPO Interaktif, Jakarta - IT Travelers Go! akhirnya resmi dibuka hari ini, Kamis, 14 Oktober 2011. Indonesia menjadi negara tujuan pertama para peserta. Empat kontestan dari Indonesia, yaitu Arief Satriyo Pambudi, Ivan Loviano, Rahmat Hidayat, dan Yasmin Shahab harus bersaing dengan delapan peserta lain dari Vietnam dan India untuk memperebutkan hadiah utama senilai US$ 20 ribu.
Dalam kontes tersebut, para peserta ditantang untuk melakukan traveling selama 21 hari ke empat negara, yaitu Indonesia, India, Vietnam, dan berakhir di Taiwan. Mereka diwajibkan mendokumentasikan hasil perjalanannya dalam bentuk tulisan, foto, dan video yang dimuat dalam blog.
Untuk keperluan ini, para peserta telah dipersenjatai dengan IT Travel Kit yang berisi belasan gadget dari merk IT Taiwan, seperti Acer, Adata, Asus, BenQ, Genius, HTC, dan lain-lain.
Kriteria penjurian yang terbesar adalah popularitas di publik yang mencapai 60 persen. Publik dapat melihat dan memberikan dukungan pada para peserta melalui situs resmi IT Travelers Go, yaitu http://www.ittravelersgo.com, dan juga membagi isi blog para peserta melalui jejaring sosial.
Kontes yang digelar Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) di bawah pengawasan Biro Perdagangan Luar Negeri dan Departemen Ekonomi Taiwan Republic of China ini merupakan salah satu kampanye penggunaan produk IT dari Taiwan.
"Kami ingin secara proaktif mendorong lebih banyak orang untuk mencoba beragam produk IT dari Taiwan, membuktikan keunggulan produk- produk ini dalam menciptakan gaya hidup yang lebih baik dan lebih memuaskan," ujar Walter Yeh, Executive VP Taitra dalam acara pelepasan peserta IT Travelers Go di FX Sudirman, Jakarta.
Perwakilan Taitra untuk Indonesia, James K. J Chen, menyatakan kontes ini diikuti peserta dari tiga negara dengan pertumbuhan pasar IT yang sangat cemerlang saat ini. "Terutama India dan Indonesia," ujarnya usai acara.
Chen juga mengatakan produk IT Taiwan diterima dengan sangat baik di Indonesia. "Misalnya saja untuk laptop dan notebook, produk Acer dan ASUS telah menguasai lebih dari 50 persen pasar di Indonesia," ujarnya.(RATNANING ASIH)
• TEMPOInteraktif
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.