Jakarta (ANTARA News) - Wow! Hampir separuh atau sekitar 43 persen pengguna printer di Indonesia lebih memilih menggunakan tinta isu ulang daripada membeli tinta orisinil.

Imelda Setijadi, IWS Retail & Stationary Director Imaging & Printing Group HP mengatakan, berdasarkan penelitian yang dilakukan HP, hanya 57 persen pengguna printer yang membeli tinta orisinil dan sisanya membeli tinta isi ulang atau infus.

"Hampir setengahnya memakai tinta non orisinil," katanya ketika menggelar jumpa media di Pameran ICC di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Jumat (10/6).

Imelda mengatan," alasan utama mereka memakai tinta isi ulang dan infus adalah murah."

Imelda mengamini memang harga tinta isi ulang murah atau sekitar setengah harga dari tinta asli tapi para pengguna tidak akan mendapatkan hasil maksimal bahkan para pengguna harus merogoh kocek yang dalam.

Tinta asli akan memberikan hasil yang konsisten dari cetakan awal sampai cetakan akhir tapi tidak dengan tinta isi ulang, hasil cetakan tinta pada awal memang bagus tapi hasil itu tidak konsisten hingga akhir.

"Ada huruf yang samar dan garis-garis, jadi tidak konsisten," katanya mengomentari hasil cetakan tinta isi ulang.

Belum lagi, dia melanjutkan, tinta isi ulang bisa menyebabkan kebocoran tinta yang menyebabkan mesin printer rusak.

"Jika printer rusak, para pengguna harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi," katanya.

Untuk mengantisipasi hal itu, HP melakukan edukasi kepada toko-toko ritel dan masyarakat di 13 kota besar di Indonesia untuk menggunakan tintas orisinil dan HP menargetkan pengguna tinta asli HP akan naik 2 dan 3 persen pada akhir tahun nanti.

"Kita tidak bisa menaikan pengguna tinta asli secara radikal tapi dilakukan secara bertahap," katanya.(Adm/S026)


ANTARAnews