TEMPO Interaktif, Jakarta - Sudah delapan bulan terakhir situs Lintasberita.com masuk ruang "perawatan" di Merah Putih Incubator. Memiliki 5 juta pengunjung setiap bulan dan 2,1 juta konten sepertinya tak cukup untuk membuat posisi Lintasberita menjadi portal agregator berita yang patut diperhitungkan. Perusahaan inkubasi ini ingin "menyulap" situs yang cukup populer di Tanah Air itu supaya lebih atraktif dan dekat dengan penggunanya.
Perubahan pertama dimulai dari nama menjadi Lintas.me. Merah Putih menghapus kata "berita" karena terkesan terlalu serius dan formal. Sebutan itu juga seolah-olah menekankan bahwa situs ini adalah portal berita, padahal sebenarnya bukan.
Kendati sudah berganti nama, domain Lintasberita.com masih dipertahankan. Chief Executive Officer Lintas.me, David Wayne Ika, mengatakan tidak bisa langsung menghapus Lintasberita karena situs itu sudah memiliki pamor di mesin pencari Google. "Dari Lintasberita kami memberikan link ke Lintas.me," kata David dalam peluncuran Lintas.me di Jakarta, Kamis pekan lalu, 16 Juni 2011.
Selain berganti nama, David menjelaskan, ada tiga perubahan mendasar dari Lintasberita ke Lintas.me. "Yang unik adalah desain, personalisasi, dan sosial," ujarnya. Mengenai desain, ia menyulap tampilan Lintas.me menjadi lebih semarak dengan aneka gambar. Ide ini, kata David, diperoleh dari masukan pengguna yang menginginkan berlimpahnya foto di setiap halaman.
Pengunjung Lintas.me bisa melakukan personalisasi atau menentukan jenis berita yang diinginkan untuk tampil di halaman utama dengan cara memilih saluran. Di dalamnya, tersedia kumpulan informasi bisnis, kesehatan, teknologi, olahraga, hobi, gaya hidup, otomotif, dan sebagainya. "Pengguna dapat membuat saluran sendiri dengan memasukkan kata kunci," katanya.
Situs yang didominasi warna putih-biru ini juga terintegrasi dengan Facebook dan Twitter. Di timeline Twitter dan dinding Facebook akan tertera informasi terhangat yang paling banyak ditengok pengunjung. David mengatakan, pada intinya, Lintas.me sama seperti situs agregator lainnya, seperti Reddit.com. "Yang membedakan adalah tampilan dan kontennya," katanya.
Sumber informasi yang dimuat dalam Lintas.me, kata David, berasal dari blog, situs-situs berita media massa, dan microsite. Untuk dapat mengirimkan konten di Lintas.me, pengunjung diwajibkan mendaftar terlebih dulu. David mengingatkan, jangan coba-coba mem-posting konten yang melanggar hukum karena sudah ada mesin penyaring yang otomatis memblokirnya.
Bulan depan, situs yang sudah profit ini berencana menyediakan platform untuk perangkat bergerak, seperti di telepon seluler BlackBerry, Android, Symbian, Windows Mobile, dan iOS. Sembari menunggu aplikasi Lintas.me di ponsel, untuk sementara pengguna dapat mengakses http://m.lintas.me melalui mesin browser ponsel. [RINI KUSTIANI]
• TEMPOInteraktif
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.