Pembalakan liar dan perluasan perkebunan telah mengancam daerah konservasi ini.
Hutan gundul akibat pembakaran lahan (zunal.com)
VIVAnews - Hutan Hujan Tropis Sumatera masuk dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya Perserikatan Bangsa-bangsa yang ditetapkan Badan PBB untuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya. Hutan Hujan Sumatera masuk daftar bersama Cagar Alam Rio Platano di Honduras.
Masuknya dua warisan dunia ini ditetapkan dalam sidang tahunan UNESCO pada 22 Juni 2011. Hutan Sumatera yang masuk daftar Warisan Dunia pada 2004 ditetapkan dalam bahaya untuk mengatasi pembalakan liar, perluasan perkebunan dan pembangunan jalan.
Sebenarnya, sejak 2004, Hutan Sumatera sudah disarankan masuk daftar bahaya, namun baru pada tahun ini resmi dimasukkan. Dengan masuknya hutan Sumatera dalam daftar bahaya ini, diharapkan ada upaya restorasi segera.
"Menandakan sebuah pesan pada dunia internasional untuk mendukung kawasan ini," kata Peter Shadie, Penasihat Senior International Union for Conservation of Nature yang merupakan konsultan UNESCO, seperti dilansir Environment News Service.
Sementara Hutan Perawan Komi, kawasan alam pertama Rusia yang masuk Daftar Warisan Dunia, tidak masuk kategori bahaya. Padahal izin penambangan emas di lokasi ini sebenarnya telah membuatnya pantas masuk daftar bahaya.
Sementara Cagar Alam Ria Platano masuk daftar bahaya justru karena permintaan pemerintahnya. Kawasan ini telah diramaikan pemukiman liar, penangkapan ikan ilegal, pembalakan liar dan sejumlah proyek konstruksi yang mengancam ekosistem setempat.
Sumatera memiliki beberapa cagar alam yang dilindungi, yang terbentang dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Lampung. Di Aceh terdapat Taman Nasional Leuser, di Sumatera Barat dan Jambi terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat. (umi)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.