
"N219 awal 2015 sudah mulai terbang," ucap Direktur Utama Direktur Utama PTDI Budi Santoso di acara diaspora di JCC Senayan Jakarta, Senin (19/8/2013).
Disebutkan Budi, konsep pesawat berpenumpang 19 orang ini merupakan armada yang diperlukan untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil serta memiliki landasan pacu pendek.
"Yang need dunia saat ini 19 seater, pesaingnya Twin Otter itu dibuat tahun 64/65," jelasnya.
Untuk mengembangkan N219 siap produksi, PTDI membelanjakan dana pengembangan hingga US$ 50 juta atau setara Rp 500 miliar.
"Program N219, cost development US$ 50 juta sama dengan yang saya spend untuk engineering," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.