MENTERI Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta mengharapkan riset
dapat memenuhi kebutuhan industri untuk menghasilkan produk barang
dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan publik.
Riset juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat maupun lembaga pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Dalam rangka membangun kemandirian bangsa, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan dengan dukungan potensi sumber daya yang ada,”ujarnya dalam siaran pers terkait perigatan Hari Teknologi Nasional (Harkenas).
Hari Teknologi Nasional ditetapkan pada tanggal 10 Agustus 1995 oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keppres Nomor 71 Tahun 1995, sebagai tonggak sejarah penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca. Pesawat ini dibuat anak-anak bangsa dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini menjadi PT Dirgantara Indonesia.
Peringatan Harteknas ke-17 ini diharapkan menjadi titik awal bagi iptek untuk membangun bangsa, karena hanya dengan iptek sajalah Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain dan pada akhirnya menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bangsanya.
Hatta mengatakan, peringatan Harteknas ke-17 tahun ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan visi untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai strategis dan pentingnya peranan iptek dalam membangun peradaban dan kesejahteraan bangsa.
Tema yang diangkat adalah "Inovasi Untuk Kemandirian Bangsa" agar penelitian dan pengembangan iptek lebih bertumpu pada kebutuhan riil masyarakat, mencari solusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong pemenuhan kebutuhan riset yang lebih aplikatif.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menghadiri acara puncak Peringatan Hari Teknologi Nasional, Kamis (30/8) pukul 10.00 WIB di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.
Rangkaian kegiatan peringatan Harteknas ke-17 dipusatkan di Bandung pada Bulan Agustus yang diisi dengan berbagai kegiatan yaitu Pameran Ritech Expo, Karnaval Kreatif Iptek, Rangkaian Workshop dan Talkshow serta kegiatan bertaraf internasional yaitu The 10th Triple Helix International Conference.
Riset juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat maupun lembaga pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Dalam rangka membangun kemandirian bangsa, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan dengan dukungan potensi sumber daya yang ada,”ujarnya dalam siaran pers terkait perigatan Hari Teknologi Nasional (Harkenas).
Hari Teknologi Nasional ditetapkan pada tanggal 10 Agustus 1995 oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keppres Nomor 71 Tahun 1995, sebagai tonggak sejarah penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca. Pesawat ini dibuat anak-anak bangsa dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini menjadi PT Dirgantara Indonesia.
Peringatan Harteknas ke-17 ini diharapkan menjadi titik awal bagi iptek untuk membangun bangsa, karena hanya dengan iptek sajalah Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain dan pada akhirnya menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bangsanya.
Hatta mengatakan, peringatan Harteknas ke-17 tahun ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan visi untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai strategis dan pentingnya peranan iptek dalam membangun peradaban dan kesejahteraan bangsa.
Tema yang diangkat adalah "Inovasi Untuk Kemandirian Bangsa" agar penelitian dan pengembangan iptek lebih bertumpu pada kebutuhan riil masyarakat, mencari solusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong pemenuhan kebutuhan riset yang lebih aplikatif.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menghadiri acara puncak Peringatan Hari Teknologi Nasional, Kamis (30/8) pukul 10.00 WIB di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.
Rangkaian kegiatan peringatan Harteknas ke-17 dipusatkan di Bandung pada Bulan Agustus yang diisi dengan berbagai kegiatan yaitu Pameran Ritech Expo, Karnaval Kreatif Iptek, Rangkaian Workshop dan Talkshow serta kegiatan bertaraf internasional yaitu The 10th Triple Helix International Conference.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.