Indonesia masih harus banyak berbenah sebelum memiliki ‘Silicon Valley’ sendiri.
Indonesia masih harus berbenah untuk mengembangkan beberapa elemen supaya perkembangan teknologinya bisa cukup kuat dan mendirikan ‘Silicon Valley’ sendiri. (ntnu.edu.tw)
VIVAnews - Silicon Valley yang berlokasi di Palo Alto, Amerika Serikat, menjadi kiblat perkembangan teknologi bagi masyarakat dunia. Sebagai negara berpopulasi padat dengan penetrasi Internet yang terus meningkat, Indonesia menjadi salah satu negara yang berharap memiliki ‘Silicon Valley’ sendiri.
Rupanya, di mata seorang pengusaha Silicon Valley, Indonesia cukup memiliki potensi ke arah sana.
“Indonesia mungkin bisa memiliki Silicon Valley, namun tentu saja dengan ciri unik khas Indonesia dan berbeda dari Silicon Valley di AS,” kata Bill Reichert, Managing Director Garage.com saat ditemui di Jakarta, 16 Januari 2012.
Reichert menekankan, mendirikan Silicon Valley bukan pekerjaan mudah, apalagi membuat replikanya. Selain itu, perkembangan dan tren teknologi tiap-tiap negara di dunia juga tak bisa dibilang sama. Apalagi, lanjutnya, Indonesia masih harus berbenah untuk mengembangkan beberapa elemen supaya perkembangan teknologinya bisa cukup kuat.
“Selain masih harus mengembangkan kekuatan teknologinya, Indonesia harus menggenjot pendidikan teknologi supaya hal itu bisa tercapai,” ujar Reichert.
Ia tak menampik, Indonesia masih jauh tertinggal dalam dua hal tersebut dibandingkan negara-negara lain. Namun, ia melihat sudah terjadi peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, apalagi dengan banyaknya mahasiswa dan kaum muda yang terjun dalam technopreneurship.
Reichert menilai, dukungan technopreneurship ini merupakan pertanda bagus untuk kemajuan teknologi Indonesia. Ditambah lagi, sudah mulai terlihat dukungan yang nyata baik dari pihak pemerintah atau sektor swasta untuk kemajuan teknologi.
“Namun masih banyak yang harus dibenahi Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia juga berkompetisi dengan negara di seluruh dunia yang memiliki mimpi sama untuk mendirikan Silicon Valley mereka sendiri,” pungkasnya. (umi)
•
VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.