blog-indonesia.com

Kamis, 26 Januari 2012

Kementerian Pertanian Tetapkan Maluku Proyek Percontohan Pangkin

Jurnas.com | KEMENTERIAN Pertanian menetapkan Maluku sebagai salah satu dari sembilan provinsi yang menjadi proyek percontohan pangan untuk orang miskin (Pangkin) pada 2012. Hal itu dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) setempat, Polly Kayhattu. "Program Pangkin untuk 2012 masih dalam tahapan sosialisasi yang untuk tahap pertama meliputi kebupaten Maluku Tengah, Maluku Tenggara dan Seram Bagian Timur, "katanya ketika dikonfirmasi di Ambon, Kamis (26/1).

Pangkin diprogramkan menggantikan beras untuk orang miskin (Raskin) dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.

Program itu merupakan hasil dari seminar yang diselenggarakan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan thema " Membangun Sinergi Sistem Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pangan di Daerah Kepulauan Indonesia Timur" di Ambon pada 19 Juli 2011.

"Jadi anggota Wantimpres, Ginandjar Kartasasmita telah mengajukan rekomendasi pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ditindaklanjuti dengan Kementerian Pertanian menetapkan daerah ini menjadi proyek percontohan Pangkin untuk menggantikan Raskin," ujar Polly.

Ia mengemukakan, program tersebut nantinya didukung dengan peralatan dari Badan Riset dan Teknologi yang mampu memproduksi Pangkin yang mengolah tepung sagu serta umbi-umbian seperti ketela pohon dan jagung.

"Pemanfaatan tiga pangan lokal ini juga diprioritaskan untuk daerah yang memiliki potensi dan diproduksi masing-masing daerah," katanya.

Pangkin sagu di kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur, sedangkan umbi-umbian, terutama ketela pohon di Maluku Tenggara. Pangkin diprogramkan agar penampilannya seperti Raskin yang disalurkan Perum Bulog.

Perum Bulog yang nantinya mendesain kantongnya agar Pangkin terawat sebagaimana Raskin. Pangkin butuh sosialisasi agar masyarakat menerimanya sebagai pengganti Raskin yang kenyataannya Maluku masih kekurangan beras, sehingga harus dipasok dari Surabaya (Jatim) maupun Makassar (Sulsel)."Maluku baru mampu memproduksi 58.500 ton beras, sedangkan kebutuhan 1,5 juta jiwa penduduk setempat mencapai 120.700 ton sehingga dengan program Pangkin diharapkan mampu memenuhi kandungan karbohidrat tersebut," ujarnya.(Antara)


Jurnas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More