Badai matahari akan melanda atmosfer bumi.
Jurnas.com | KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sri Woro menegaskan bahwa memang ada peningkatan radiasi matahari. Namun, mengenai keterkaitan badai matahari dengan cuaca buruk dan angin kencang yang melanda Jabodetabek, ia menjelaskan hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang dipublikasikan yang menunjukkan adanya keterkaitan antara badai matahari dengan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem.
"Sejauh ini, menurut pakar astronomi, dampak badai matahari terhadap bumi sedang dikaji, artinya belum ada contoh kasus pengaruh badai matahari di bumi,” kata Sri Woro di Jakarta, Rabu (25/1). Adapun cuaca ektrem yang terjadi akhir-akhir ini adalah dampak dari adanya dua bibit badai (pusaran angin) yang muncul di sekitar Teluk Carpentaria dan Selatan NTT.
Kedua bibit badai tidak melintasi Indonesia tetapi mengakibatkan hujan lebat, angin kencang di kawasan Indonesia bagian selatan ekuator, serta gelombang tinggi di perairan Indonesia utamanya selatan ekuator. ”Hal demikian masih akan berlangsung beberapa hari ke depan,” kata Sri Woro.
Sependapat dengan Kepala BMKG, Astrofisikawan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin juga menegaskan dampak badai matahari yang diketahui saat ini adalah pada musim dingin ekstrem. Contohnya, musim dingin ekstrim di Eropa pada abad 18 di mana sungai membeku.
Sementara, dampak badai matahari di wilayah ekuator masih perlu diteliti lagi. Cuaca dan iklim di wilayah ekuator dipengaruhi oleh banyak faktor, jadi perubahannya tidak langsung bisa dikaitkan dengan badai matahari. “Badai matahari bisa mempengaruhi pembentukan awan yang intens, tapi bukan satu-satunya. Di Indonesia, pengaruh aktivitas Pasifik dan Hindia pengaruhnya lebih besar daripada aktivitas matahari,” kata Thomas.
Jadi ia menegaskan, dampak badai Matahari tidak akan berdampak langsung pada banjir. Curah hujan. Banjir hanya dipengaruhi oleh faktor lokal Bumi itu sendiri.
• Jurnas.com
TNI AL Siapkan 80 Unit Maung MV3 Pindad Jadi Kendaraan Dinas
-
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan
bahwa pihaknya menyiapkan 80 unit mobil Maung buatan PT Pindad versi
terakhir, y...
20 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.