blog-indonesia.com

Sabtu, 08 September 2012

Dapat Proyek Senilai Rp 7 T, PT DI Menggeliat

http://www.beritasatu.com/media/images//medium/07092012184850.jpgPekerja menyelesaikan pembuatan bagian sayap (Inboard Outboard Fixed Leading Edge) untuk Pesawat Airbus A 380 di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/10). PT Dirgantara Indonesia mendapat pesanan perakitan untuk bagian sayap komponen Airbus A-380 dan A-320 untuk pesawat komersial Airbus yang dikirim ke Inggris JG Photo/ Rezza Estily

Airbus diperkirakan terus memesan komponen maupun pesawat dari PT DI.

PT Dirgantara Indonesia mendapat proyek senilai Rp 7 triliun yang harus diselesaikan dalam tiga tahun.

Hal itu disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, hari ini. Menurut Dahlan, PT DI mengakui dalam sejarah perusahaan belum pernah mendapatkan pekerjaan sebanyak itu.

Pesanan berdatangan dari luar negeri baik untuk pesawat terbang maupun komponen pesawat. Proyek itu meliputi pembuatan pesawat jenis sayap tetap CN-212, 68 helikopter serta pembuatan komponen pesawat komersial untuk Airbus A320, A330, A340, A380, dan A350.

"Jadi kalau lihat pesawat Airbus A380 yang gagah itu, itu bagian dari sayapnya buatan Bandung dengan kontrak 'lifetime'," tuturnya.

Dahlan mengklaim, sepanjang perusahaan Airbus masih aktif, maka diperkirakan terus memesan komponen maupun pesawat dari PT DI. Bahkan, nilai kontrak pembuatan komponen telah mencapai 25 persen dari keseluruhan omzet PT DI.

Selain Airbus, PT DI juga menjadi subkontrak dari Boeing. Dalam kerja sama ini, pihak Boeing di Amerika Serikat memesan komponen dari Korea dan pemasok dari Korea menginginkan komponen buatan PT DI. Saat ini, ada ribuan komponen pesawat dengan bentuk lebih kecil.

Dahlan menyebutkan, PT DI akan menerima pekerjaan pembuatan pesawat dari Spanyol. Pihak Spanyol akan mengirimkan beberapa komponen pesawatnya ke PTDI. Saat ini, terdapat 25-50 insinyur PTDI yang tengah berada di Spanyol untuk mendalami teknologi pembuatan CN-295.

Menyoal tambahan modal dari pemerintah, Dahlan menuturkan bahwa pemerintah sudah memberikan suntikan modal sekitar Rp 1 triliun tahun lalu untuk PT DI. Saat ini, neraca keuangan perseroan menjadi baik dan layak mendapatkan pinjaman.

Seiring membaiknya neraca, PT DI mendapatkan pesanan dari Kementerian Pertahanan. Tapi, dana Kemenhan baru menunggu pengucuran dari APBN. Untuk merealisasikan proyek tersebut, PT DI disetujui untuk mencari pinjaman senilai Rp 1 triliun.

"Saya cek pinjaman ke BRI itu lancar atau tidak. Ternyata lancar sekali. Ke depannya, PT DI akan terus melakukan pinjaman perbankan karena proyek yang diperolehnya," ucapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More