Akan Makin Banyak Emiten Baru Surat Sri Mulyani [istimewa]
Keputusan Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi membawa angin segar bagi pasar modal Indonesia.
Direktur Bahana Sekuritas Andi Sidharta menyakini, peringkat layak investasi dari S&P akan memicu munculnya emiten-emiten baru di pasar modal. Sebab para calon emiten kini lebih optimistis sahamnya akan tersepat saat melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
"Pastilah itu impact-nya sangat positif ya. Kalau kita lihat sekarang kan reli terus kemungkinan sih IPO yang tadinya agak lesu justru akan dapet respons lebih bagus dari yang sebelumnya," tuturnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (22/5/2017).
Dari awal tahun hingga saat ini jumlah emiten yang melakukan IPO sebanyak 8 perusahaan. Sehingga total emiten yang tercatat di pasar modal hingga saat ini sebanyak 543 perusahaan.
Andi yakin, dengan adanya rating S&P akan menyuburkan munculnya emiten baru tahun ini. Kondisi tahun ini diyakini akan berbanding terbalik dengan tahun lalu, di mana banyak calon emiten yang menunda rencana IPO-nya.
"Kemarin banyak yang mau IPO kinerjanya kurang baik. Mungkin sekarang agak berbalik kalau diliat dari minat investor yang tadinya tidak mau ketemu jadi banyak yang mau malah. Mestinya positif lah," tegasnya.
Andi melihat antusiasme para investor untuk menyerap saham-saham baru juga besar, terutama investor institusi. (ang/ang)
Jokowi Panggil Menteri ke Bogor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak berhenti sampai dengan penobatan investment grade untuk Indonesia. Langkah selanjutnya pun langsung disiapkan agar peringkat yang ditunggu bertahun-tahun tersebut bisa bermanfaat.
Para menteri dikumpulkan di Istana Kepresidenan, Bogor. Tampak hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta lainnya.
Jokowi optimis investor semakin percaya untuk menempatkan modalnya di Indonesia. Maka sudah selayaknya hal tersebut dijaga.
"S&P telah memberikan investment grade. Ini menambah kepercayaan kepada kita, terutama untuk investasi-investasi yang berasal dari luar karena itulah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga," terang Jokowi membuka rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (22/5/2017).
Beberapa waktu lalu, Jokowi juga ikut menghadiri pertemuan KTT One Belt One Road di Beijing, China. Jokowi melihat peluang untuk menarik investor lebih banyak itu sangat besar.
"Setelah mengikuti forum itu kita melihat, peluang yang ada untuk kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar," ujarnya. (mkj/ang)
Keputusan Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi membawa angin segar bagi pasar modal Indonesia.
Direktur Bahana Sekuritas Andi Sidharta menyakini, peringkat layak investasi dari S&P akan memicu munculnya emiten-emiten baru di pasar modal. Sebab para calon emiten kini lebih optimistis sahamnya akan tersepat saat melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
"Pastilah itu impact-nya sangat positif ya. Kalau kita lihat sekarang kan reli terus kemungkinan sih IPO yang tadinya agak lesu justru akan dapet respons lebih bagus dari yang sebelumnya," tuturnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (22/5/2017).
Dari awal tahun hingga saat ini jumlah emiten yang melakukan IPO sebanyak 8 perusahaan. Sehingga total emiten yang tercatat di pasar modal hingga saat ini sebanyak 543 perusahaan.
Andi yakin, dengan adanya rating S&P akan menyuburkan munculnya emiten baru tahun ini. Kondisi tahun ini diyakini akan berbanding terbalik dengan tahun lalu, di mana banyak calon emiten yang menunda rencana IPO-nya.
"Kemarin banyak yang mau IPO kinerjanya kurang baik. Mungkin sekarang agak berbalik kalau diliat dari minat investor yang tadinya tidak mau ketemu jadi banyak yang mau malah. Mestinya positif lah," tegasnya.
Andi melihat antusiasme para investor untuk menyerap saham-saham baru juga besar, terutama investor institusi. (ang/ang)
Jokowi Panggil Menteri ke Bogor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak berhenti sampai dengan penobatan investment grade untuk Indonesia. Langkah selanjutnya pun langsung disiapkan agar peringkat yang ditunggu bertahun-tahun tersebut bisa bermanfaat.
Para menteri dikumpulkan di Istana Kepresidenan, Bogor. Tampak hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta lainnya.
Jokowi optimis investor semakin percaya untuk menempatkan modalnya di Indonesia. Maka sudah selayaknya hal tersebut dijaga.
"S&P telah memberikan investment grade. Ini menambah kepercayaan kepada kita, terutama untuk investasi-investasi yang berasal dari luar karena itulah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga," terang Jokowi membuka rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (22/5/2017).
Beberapa waktu lalu, Jokowi juga ikut menghadiri pertemuan KTT One Belt One Road di Beijing, China. Jokowi melihat peluang untuk menarik investor lebih banyak itu sangat besar.
"Setelah mengikuti forum itu kita melihat, peluang yang ada untuk kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar," ujarnya. (mkj/ang)
♞ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.