[FNSS/Bordobel] ●
PT Pindad terus menggenjot produk andalannya untuk memperluas ekspansi bisnis pertahanan. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengungkapkan, target capaian Pindad tahun 2017 ini mencapai Rp. 3,9 triliun. Dengan target yang cukup besar tersebut, pihaknya semakin mengukur kualitas kemampuan produksi terutama untuk produk andalan yang diminati konsumen.
“Kami akan terus meningkatkan produksi produk andalan kami seperti senjata SS2, kendaraan tempur, pistol combat, bahan peledak, hingga peralatan industrian,” ungkap Abraham di sela-sela perayaan HUT Pindad ke-34 mengusung tema ‘Membangun Pindad Incorporated Unggul’.
Lebih lanjut dia menerangkan pihaknya menyiapkan langkah khusus, sesuai arahan Presiden Jokowi, agar tidak hanya melihat pasar dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspansi ke luar negeri. Terlebih, kata Abraham, permintaan asing terhadap senjata dan kendaraan buatan Pindad terus meningkat.
Menurutnya, selama ini produk Pindad dipakai oleh TNI sebanyak 70%, sedangkan sisanya merupakan produk industrial yang dipesan oleh asing. Dia mencontohkan misalkan saja memperluas ekspansi bisnisnya dalam produk industrial seperti pembuatan alat berat excavator. Hal itu sejalan dengan rencana pembangunan bisnis non alutsista pada 2017-2021 yang menitik beratkan pada ekspoitasi bisnis non alutsista, inovasi dengan teknologi mutakhir serta menjadi pemain global.
Dia pun menambahkan terus memantau besaran persentase dari pertumbuhan produk industrial dan hankam serta tantangan apa yang akan dihadapi oleh Pindad ke depan, khususnya dalam produk industrial. Abraham menyebutkan, jika pertumbuhannya spred the wing, hal ini tumbuh menjadi 40%. Namun bukan berarti bisnis pertahanan menjadi turun justru, tapi sebaliknya industri pertahanan juga harus naik. “Bicara (produk) industrial harus tumbuh sebesar 40-50%,” tegas Abraham.
Lebih jauh Dia menambahkan, berbicara mengenai excavator, maka hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi perusahaan. Pasalnya, jangan sampai perusahaan hanya bisa membuat namun tidak bisa menjual. “Kita lakukan terobosan di industrial agar bisa menjual produk ini, apalagi di tahun ini kontrak baru sudah ada lagi sehingga mudah- mudahan bisa lebih besar lagi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, yang turut hadir dalam acara tersebut, menuturkan, pihaknya terus meningkatkan presentase pemakaian produk Pindad. Diakuinya, produk Pindad semakin diberdayakan, lantaran sudah teruji. Hal ini salah satunya dilihat dari seringnya anggota TNI yang memenangkan kejuaraan internasional dengan memakai senjata buatan Pindad ini.
“Yang paling kami andalkan rata-rata adalah senjata ringan. Semuanya kami pakai produk Pindad. Tak hanya itu kami juga memakai tank, panser, serta ke depannya kami pun akan mengganti seluruh tank kami dengan tank medium buatan Pindad,” kata Mulyono.
Diakuinya, masih ada produk Pindad yang memang belum bisa dipakai langsung oleh TNI AD. Akan tetapi pihaknya terus berkordinasi, agar mampu mengurangi ketergantungan produk dari luar negeri.
PT Pindad terus menggenjot produk andalannya untuk memperluas ekspansi bisnis pertahanan. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengungkapkan, target capaian Pindad tahun 2017 ini mencapai Rp. 3,9 triliun. Dengan target yang cukup besar tersebut, pihaknya semakin mengukur kualitas kemampuan produksi terutama untuk produk andalan yang diminati konsumen.
“Kami akan terus meningkatkan produksi produk andalan kami seperti senjata SS2, kendaraan tempur, pistol combat, bahan peledak, hingga peralatan industrian,” ungkap Abraham di sela-sela perayaan HUT Pindad ke-34 mengusung tema ‘Membangun Pindad Incorporated Unggul’.
Lebih lanjut dia menerangkan pihaknya menyiapkan langkah khusus, sesuai arahan Presiden Jokowi, agar tidak hanya melihat pasar dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspansi ke luar negeri. Terlebih, kata Abraham, permintaan asing terhadap senjata dan kendaraan buatan Pindad terus meningkat.
Menurutnya, selama ini produk Pindad dipakai oleh TNI sebanyak 70%, sedangkan sisanya merupakan produk industrial yang dipesan oleh asing. Dia mencontohkan misalkan saja memperluas ekspansi bisnisnya dalam produk industrial seperti pembuatan alat berat excavator. Hal itu sejalan dengan rencana pembangunan bisnis non alutsista pada 2017-2021 yang menitik beratkan pada ekspoitasi bisnis non alutsista, inovasi dengan teknologi mutakhir serta menjadi pemain global.
Dia pun menambahkan terus memantau besaran persentase dari pertumbuhan produk industrial dan hankam serta tantangan apa yang akan dihadapi oleh Pindad ke depan, khususnya dalam produk industrial. Abraham menyebutkan, jika pertumbuhannya spred the wing, hal ini tumbuh menjadi 40%. Namun bukan berarti bisnis pertahanan menjadi turun justru, tapi sebaliknya industri pertahanan juga harus naik. “Bicara (produk) industrial harus tumbuh sebesar 40-50%,” tegas Abraham.
Lebih jauh Dia menambahkan, berbicara mengenai excavator, maka hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi perusahaan. Pasalnya, jangan sampai perusahaan hanya bisa membuat namun tidak bisa menjual. “Kita lakukan terobosan di industrial agar bisa menjual produk ini, apalagi di tahun ini kontrak baru sudah ada lagi sehingga mudah- mudahan bisa lebih besar lagi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, yang turut hadir dalam acara tersebut, menuturkan, pihaknya terus meningkatkan presentase pemakaian produk Pindad. Diakuinya, produk Pindad semakin diberdayakan, lantaran sudah teruji. Hal ini salah satunya dilihat dari seringnya anggota TNI yang memenangkan kejuaraan internasional dengan memakai senjata buatan Pindad ini.
“Yang paling kami andalkan rata-rata adalah senjata ringan. Semuanya kami pakai produk Pindad. Tak hanya itu kami juga memakai tank, panser, serta ke depannya kami pun akan mengganti seluruh tank kami dengan tank medium buatan Pindad,” kata Mulyono.
Diakuinya, masih ada produk Pindad yang memang belum bisa dipakai langsung oleh TNI AD. Akan tetapi pihaknya terus berkordinasi, agar mampu mengurangi ketergantungan produk dari luar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.