Letda Cpn Tito Hadyanov Wibisono, salah satu korban jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat di Poso, Minggu (20/3/2016). ☆
Suasana haru masih menggelayuti kalangan perwira di Penerbad Semarang, Jawa Tengah, karena kepergian Letda Cpn Tito Hadyanov Wibisono yang menjadi korban jatuhnya helikopter TNI AD di Poso, Minggu (20/3/2016).
Lettu Markerma, Komandan Kompi Markas Lanumad A Yani Semarang, mengungkapkan, sosok Tito sangat berkesan karena tekadnya yang keras. Menurut dia, kemauan keras itulah yang mengantarkannya menjadi salah satu penerbang terbaik TNI AD meski sempat ditentang keluarga.
Selain itu, Markerma menuturkan, keluarga sempat tak setuju saat Tito mendaftar di Akademi Angkatan Udara (AAU). Alasannya, karena sang kakak yang juga jadi penerbang, ikut tewas saat pesawat Hercules jatuh di Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
"Akhirnya daftar di Angkatan Darat dan tetap menjadi penerbang," kata Markerma.
Tak hanya menjadi penerbang, dia juga mengatakan bahwa Tito merupakan pelatih drum band di kesatuannya meminta anak buahnya membawakan lagu "Sepanjang Jalan Kenangan".
Lagu itu diminta Tito dimainkan dalam upacara pelepasan tugas ke Poso, Sulawesi Tengah.
"Sebelum berangkat anak-anak drum band disuruh latihan lagu Sepanjang Jalan Kenangan. Lagu itu yang mengiringi upacara penugasan Letda Tito ke Poso," kata Markerma, kemarin.
Dia mengaku tak menyangka kepergian Tito menjalani tugas di Poso harus berakhir dengan air mata.
Suasana haru masih menggelayuti kalangan perwira di Penerbad Semarang, Jawa Tengah, karena kepergian Letda Cpn Tito Hadyanov Wibisono yang menjadi korban jatuhnya helikopter TNI AD di Poso, Minggu (20/3/2016).
Lettu Markerma, Komandan Kompi Markas Lanumad A Yani Semarang, mengungkapkan, sosok Tito sangat berkesan karena tekadnya yang keras. Menurut dia, kemauan keras itulah yang mengantarkannya menjadi salah satu penerbang terbaik TNI AD meski sempat ditentang keluarga.
Selain itu, Markerma menuturkan, keluarga sempat tak setuju saat Tito mendaftar di Akademi Angkatan Udara (AAU). Alasannya, karena sang kakak yang juga jadi penerbang, ikut tewas saat pesawat Hercules jatuh di Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
"Akhirnya daftar di Angkatan Darat dan tetap menjadi penerbang," kata Markerma.
Tak hanya menjadi penerbang, dia juga mengatakan bahwa Tito merupakan pelatih drum band di kesatuannya meminta anak buahnya membawakan lagu "Sepanjang Jalan Kenangan".
Lagu itu diminta Tito dimainkan dalam upacara pelepasan tugas ke Poso, Sulawesi Tengah.
"Sebelum berangkat anak-anak drum band disuruh latihan lagu Sepanjang Jalan Kenangan. Lagu itu yang mengiringi upacara penugasan Letda Tito ke Poso," kata Markerma, kemarin.
Dia mengaku tak menyangka kepergian Tito menjalani tugas di Poso harus berakhir dengan air mata.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.