KRI Teluk Bintuni 520, Kapal jenis Landing Ship Tank terbesar yang dimiliki TNI AL saat ini (Kaskus Militer)
☆
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, besok, Selasa (16/6), memimpin serah terima kapal perang KRI Teluk Bintuni 520 kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan selanjutnya diserahkan kepada Kasal Laksamana TNI Ade Supandi.
Acara itu berlangsung di PT Daya Radar Utama Shipyard and Engineering (PT DRU) yang terletak di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara, Km 12 Srengsem, Panjang, Bandarlampung.
Kapenrem Korem 043 Gatam Mayor Inf, CH Prabowo, kepada harianlampung.com, mengatakan, Senin (15/6), Menhan mengunjungi PT DRU selaku perusahaan pemenang tender di Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemenhankam).
Perusahaan ini memenangkan kontrak pengerjaan pembangunan KRI Teluk Bintuni yang dikerjakan sejak Juli 2013 lalu.
Dikutip dari keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL, KRI Teluk Bintuni 520 merupakan kapal angkut tank yang dibikin oleh industri dalam negeri.
Kapal ini didesain mampu membawa 10 unit Main Battle Tank Leopard milik TNI AD yang direncanakan tampil pada gelar alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL pada HUT ke-69 TNI di Surabaya 7 Oktober mendatang.
Tank Leopard 2A4 milik TNI AD memiliki bobot 62,5 ton. Kapal-kapal TNI AL sebelumnya hanya mampu membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton. KRI Teluk Bintuni 520 (Kaskus Militer) ☆
KRI Teluk Bintuni-520 juga masih bisa membawa dua helikopter, dan dilengkapi satu helipad dengan fasilitas hangar.
Kapal ini mempunyai panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya maksimal 16 knot, dengan dua mesin utama berkapasitas 3.285 kw.
KRI Teluk Bintuni terdiri dari tujuh lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah, yakni Deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah Bottom Deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal, dan Deck B untuk pasukan.
Lalu, Deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal, serta Deck E untuk komandan kapal dan para perwira.
Kemudian, Deck F untuk ruang komando, dan terakhir Deck G alias top deck atau compas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.
Persenjataan yang dimiliki KRI Teluk Bintuni-520 diproyeksikan untuk pertahanan diri dengan mengandalkan meriam bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada canon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit mitraliur kaliber 12,7 mm.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, besok, Selasa (16/6), memimpin serah terima kapal perang KRI Teluk Bintuni 520 kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan selanjutnya diserahkan kepada Kasal Laksamana TNI Ade Supandi.
Acara itu berlangsung di PT Daya Radar Utama Shipyard and Engineering (PT DRU) yang terletak di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara, Km 12 Srengsem, Panjang, Bandarlampung.
Kapenrem Korem 043 Gatam Mayor Inf, CH Prabowo, kepada harianlampung.com, mengatakan, Senin (15/6), Menhan mengunjungi PT DRU selaku perusahaan pemenang tender di Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemenhankam).
Perusahaan ini memenangkan kontrak pengerjaan pembangunan KRI Teluk Bintuni yang dikerjakan sejak Juli 2013 lalu.
Dikutip dari keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL, KRI Teluk Bintuni 520 merupakan kapal angkut tank yang dibikin oleh industri dalam negeri.
Kapal ini didesain mampu membawa 10 unit Main Battle Tank Leopard milik TNI AD yang direncanakan tampil pada gelar alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL pada HUT ke-69 TNI di Surabaya 7 Oktober mendatang.
Tank Leopard 2A4 milik TNI AD memiliki bobot 62,5 ton. Kapal-kapal TNI AL sebelumnya hanya mampu membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton. KRI Teluk Bintuni 520 (Kaskus Militer) ☆
KRI Teluk Bintuni-520 juga masih bisa membawa dua helikopter, dan dilengkapi satu helipad dengan fasilitas hangar.
Kapal ini mempunyai panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya maksimal 16 knot, dengan dua mesin utama berkapasitas 3.285 kw.
KRI Teluk Bintuni terdiri dari tujuh lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah, yakni Deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah Bottom Deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal, dan Deck B untuk pasukan.
Lalu, Deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal, serta Deck E untuk komandan kapal dan para perwira.
Kemudian, Deck F untuk ruang komando, dan terakhir Deck G alias top deck atau compas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.
Persenjataan yang dimiliki KRI Teluk Bintuni-520 diproyeksikan untuk pertahanan diri dengan mengandalkan meriam bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada canon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit mitraliur kaliber 12,7 mm.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.