Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Antara/Sigid Kurniawan)
Ketegangan antara Australia dan Indonesia kembali mencuat setelah kasus dugaan suap oleh petugas perbatasan Australia agar kapal pembawa 65 orang pencari suaka memutar kapalnya ke Indonesia. Komentar terbaru dari Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop juga semakin memperburuk keadaan karena menyalahkan Indonesia yang gagal menegakkan kedaulatan di perbatasannya sendiri.
Terkait hal itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan Australia seharusnya menjelaskan dugaan suap tersebut, bukan sebaliknya mengalihkan perhatian.
"Sebenarnya tidak sulit bagi Australia untuk menjawab pertanyaan saya hari Sabtu kemarin mengenai isu pemberian uang dan bukan mengalihkan isunya," kata Retno lewat pesan singkat kepada SP di Jakarta, Senin (15/6).
Sebelumnya, Menlu Retno meminta penjelasan kepada Duta Besar Australia di Jakarta, Paul Grigson, terkait dugaan suap kapal pencari suaka yang melintas di perairan Australia. Menurut Retno, Grigson berjanji akan menyampaikan permintaan itu kepada pemerintahnya di Canberra.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Kemlu telah menyampaikan nota diplomatik untuk meminta klarifikasi, atas informasi yang diterima dari kapten kapal saat pemeriksaan oleh polisi di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal yang membawa 65 pencari suaka itu berlabuh di Rote dan saat ini sedang diinvestigasi oleh polisi setempat.
"Kami bingung respon yang disampaikan Menlu Australia di media atas permintaan klarifikasi tersebut, karena tidak sesuai dengan substansi yang ditanyakan Menlu RI," pungkas Arrmanatha.
Ketegangan antara Australia dan Indonesia kembali mencuat setelah kasus dugaan suap oleh petugas perbatasan Australia agar kapal pembawa 65 orang pencari suaka memutar kapalnya ke Indonesia. Komentar terbaru dari Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop juga semakin memperburuk keadaan karena menyalahkan Indonesia yang gagal menegakkan kedaulatan di perbatasannya sendiri.
Terkait hal itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan Australia seharusnya menjelaskan dugaan suap tersebut, bukan sebaliknya mengalihkan perhatian.
"Sebenarnya tidak sulit bagi Australia untuk menjawab pertanyaan saya hari Sabtu kemarin mengenai isu pemberian uang dan bukan mengalihkan isunya," kata Retno lewat pesan singkat kepada SP di Jakarta, Senin (15/6).
Sebelumnya, Menlu Retno meminta penjelasan kepada Duta Besar Australia di Jakarta, Paul Grigson, terkait dugaan suap kapal pencari suaka yang melintas di perairan Australia. Menurut Retno, Grigson berjanji akan menyampaikan permintaan itu kepada pemerintahnya di Canberra.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Kemlu telah menyampaikan nota diplomatik untuk meminta klarifikasi, atas informasi yang diterima dari kapten kapal saat pemeriksaan oleh polisi di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal yang membawa 65 pencari suaka itu berlabuh di Rote dan saat ini sedang diinvestigasi oleh polisi setempat.
"Kami bingung respon yang disampaikan Menlu Australia di media atas permintaan klarifikasi tersebut, karena tidak sesuai dengan substansi yang ditanyakan Menlu RI," pungkas Arrmanatha.
♘ Berita Satu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.