Presiden bakal larang impor kapalMenurut rencana, selepas kehadiran KRI Tarakan 905, masih akan tiba KRI Dumai yang sedang dibuat PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) ★
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bakal melarang impor kapal karena industri galangan kapal dalam negeri sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan.
"Tidak boleh lagi pesan ke luar, buat apa pesan ke luar negeri kalau dalam negeri bisa bikin," kata Presiden Jokowi dalam silahturahim dan dialog dengan pelaku industri galangan kapal di PT Anggrek Hitam Batam, Kepri, Minggu.
Presiden mengatakan setelah meninjau industri galangan kapal di Batam, dirinya menjadi terbuka bahwa dalam negeri mampu membangun kapal sendiri.
"Saya nanti akan minta list kebutuhan kapal oleh BUMN, kementerian, dan lembaga," katanya.
Ia menyebutkan PT Anggrek Hitam sebagai perusahaan galangan kapal misalnya, mampu membangun semua jenis kapal, antara lain kapal penumpang, roro, kargo, dan tanker.
"Kita bisa membangunnya sendiri," katanya.
Menurut dia, dengan adanya target membentuk poros maritim melalui tol laut sehingga ada konektivitas maka industri galangan kapal di Indonesia harus mendapatkan perhatian secaraq serius.
"Di Batam ada 104 perusahaan galangan kapal. Setelah pulang dari sini, saya akan kumpulkan BUMN, Kemenhan, Kemenhub, Kemen KKP, Pertamina, PN Gas, dan tidak boleh lagi pesan ke luar," katanya.
Ia menyebutkan kandungan lokal produk dalam negeri mungkin masih sekitar 40 persen, namun ia optimistis secara bertahap akan meningkat.
"Waktu ke Korea saya kagum, di sini lebih kagum, ternyata di sini juga bisa, industri ini bisa buat tanker 17.500 DWT, saya tidak ragu lagi," katanya.
Presiden instruksikan kementerian beli kapal dalam negeri
Presiden Joko Widodo menginstruksikan semua kementerian yang terkait dengan tol laut, membeli kapal produk dalam negeri, termasuk dari Batam yang memiliki banyak galangan kapal dengan kemampuan membangun bernagai jenis kapal.
"Saya minta semua membeli produk kapal dalam negeri. Termasuk Pertamina dan lainnya yang membutuhkan kapal tanker. Tidak usah membeli dari mancanegara," kata dia usai berdialog dengan pengusaha kapal di Kabil, Batam, Kepri, Minggu.
Ia mengatakan, awalnya kagum saat berkunjung ke Korea Selatan dan melihat industri kapal negara tersebut yang dinilai sangat maju.
Namun, Presiden mengatakan usai mengunjungi galangan kapal di Batam meyakini bahwa industri yang ada sudah mampu membangun berbagai jenis kapal untuk keperluan dalam negeri.
"Setelah melihat industri galangan di Batam, saya menjadi terbuka. Bahwa industri galangan kapal Batam, mampu membangun sendiri kapal untuk kita," kata Presiden.
Presiden juga mengatakan, setelah pulang dari Batam akan melakukan rapat kabinet terbatas di Jakarta untuk meminta daftar kebutuhan kapal selama lima tahun ke depan baik tanker, roro, kapal kargo, kapal penumpang.
"Dengan target poros maritim yang kita bangun dengan tol laut, butuh dukungan industri galangan kapal, Kita akan mengadakan dari dalam negeri," kata dia.
Presiden Jokowi juga mengaku kaget dengan jumlah industri galangan kapal di Indonesia dan Batam yang tumbuh pesat. Saat ini di Batam ada 104 industri galangan kapal besar yang mampu memproduksi berbagai jenis kapal.
"Nanti, saya akan kumpulkan semua menteri yang terkait dengan kapal," kata presiden.
Dalam diskusi bersama pengusaha Kapal Batam, Presiden mengatakan agar siap untuk membangun kapal untuk kebutuhan seluruh kementerian yang ada.
"Karena itu, saya tidak ragu memberikan proyek ini ke bapak ibu sekalian. Baik tongkang, dan lainnya. Mengapa harus membeli dari luar negeri kalau dalam negeri mampu," kata dia.
TNI AL Siapkan 80 Unit Maung MV3 Pindad Jadi Kendaraan Dinas
-
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan
bahwa pihaknya menyiapkan 80 unit mobil Maung buatan PT Pindad versi
terakhir, y...
8 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.