Laporan dari HongkongIlustrasi kanal
PT Pelindo II (Persero) terus melebarkan sayapnya untuk mengembangkan angkutan barang dan pelabuhan, untuk mendukung program 'tol laut' gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di sisi Sumatera, BUMN ini telah selesai menyusun studi kelayakan pengembangan angkutan sungai di wilayah Sumatera Selatan, tepatnya di Muara Enim-Tarahan.
Memanfaatkan sungai, Pelindo II akan membuat semacam kanal yang membelah alur Sungai Lematang sepanjang 160 kilometer. Kanal yang dikembangkan sejalan dengan teknologi kanal yang ada di Panama.
"Nanti melewati alur Sungai Lematang terus mau kita lurusin dan kita potong. Ada 32 kanal yang dipotong. Kemudian kalau beda tinggi, kita bikin log kayak Kanal Panama, sehingga nanti dia bisa punya air sepanjang tahun," kata Direktur Utama Pelindo II, RJ. Lino, saat berbincang i Hotel JW Marriot, Menara ICC, Hong Kong, Jumat (26/6/2015).
Selama ini, moda transportasi di sana banyak memanfaatkan angkutan darat. Padahal di sana ada alur sungai yang bisa dipakai. Dengan konsep kanal ini, Pelindo membidik angkutan barang dan angkutan batu bara. Muara Enim dikenal sebagai daerah lumbung batu bara di Sumatera Selatan.
"Kemudian cost keluar di laut US$ 14 per ton. Sekarang pakai darat US$ 30 per ton. Kalau ini jadi semua lari ke sini karena ongkos murah," ujarnya.
Lino menyebut, proses konstruksi Kanal Panama versi Sumsel bakal dimulai akhir 2015. Masa konstruksi memakan waktu 2,5 tahun. Bila jadi, alur sungai untuk angkutan barang ini akan jadi model transportasi angkutan barang memanfaatkan sungai di Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
TNI AL Siapkan 80 Unit Maung MV3 Pindad Jadi Kendaraan Dinas
-
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan
bahwa pihaknya menyiapkan 80 unit mobil Maung buatan PT Pindad versi
terakhir, y...
8 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.