blog-indonesia.com

Sabtu, 21 Desember 2013

Pesanan Pesawat Tak Mampir ke Bandung

Jakarta Sasmito melengkungkan helai logam campuran aluminum alloy sesuai dengan sejumlah peranti pengukur di dekatnya.

Lempengan selebar meja tulis itu mesti dilengkungkan dengan tingkat ketepatan tinggi.

Ia mesti serius dengan presisi kerjanya karena pegawai PT Dirgantara Indonesia itu sedang membuat suku cadang pesawat mutakhir dunia.

“Ini untuk kerangka bahu pesawat Airbus 380,” ucap pegawai berusia 45 tahun tersebut di sela-sela kerjanya di pabrik pesawat yang semula bernama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu pekan lalu.

Airbus 380 adalah pesawat penumpang terbesar dunia, terbaru buatan Eropa, dan digadang-gadang bisa menggeser Boeing 747 untuk kelas pesawat 500 penumpang ke atas.

Proyek bergengsi ini tidak didapatkan Dirgantara Indonesia sebagai kompensasi (offset) banyaknya pesanan pesawat penumpang dari maskapai dalam negeri ke Airbus atau Boeing.

“Kami tidak mendapat offset, walau negara lain mendapatkannya, seperti Malaysia dan Korea Selatan,” kata Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Komunikasi PT Dirgantara Indonesia, dalam majalah detik edisi 107.

Proyek itu diperoleh Dirgantara Indonesia lewat proses bisnis normal, bukan offset. “Kami memenangi tender (pembuatan suku cadang).”


  detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More