BANDUNG ♞ Pameran Dirgantara dan Aviasi Expo 2013 digelar di Pangkalan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Pameran tersebut digelar untuk mengisi kekosongan kegiatan yang biasanya rutin diisi oleh Bandung Air Show.
Danlanud Husein Sastranegara, Kolonel (Pnb) I Nyoman Trisantosa, Kamis (12/12/2013), menjelaskan, Pameran Dirgantara dan Avisiasi Expo 2013 merupakan ajang untuk memperkenalkan Bandung sebagai kota dirgantara.
Menurut Trisantosa, Kota dirgantara sebenarnya sudah sejak lama melekat pada Bandung atau sejak PT Nurtanio didirikan. Nurtanio (sekarang PT Dirgantara Indonesia) merupakan perusahaan pembuat pesawat terbang pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Pameran dibuka hari ini hingga 15 Desember 2013. Berbagai macam pesawat ditunjukkan dalam pameran, baik milik Lanud Husein Sastranegara serta pesawat lainnya yang dirakit di Indonesia.
Tampak pula pesawat buatan siswa SMKN 12 Bandung.
Para Pelajar Kagum dengan Pesawat Buatan Dalam Negeri
Antusias masyarakat untuk menyaksikan Bandung Air Show (BAS) 2012 di Pangkalan Udara Husein Sastranegara sanga tinggi. Ini terlihat dari kemacetan di jalan menuju lanud sejak pagi hingga menjelang siang ini.
Berdasarkan pantauan, Jumat (28/9/2012), ribuan warga antre memasuki area pameran. Antrean di pintu masuk juga menyebabkan arus lalu lintas menuju Bandara Husein Sastranegara macet.
Sebagian besar pengunjung tampak kalangan pelajar. Momen BAS 2012 ini dimanfaatkan oleh para guru untuk memperkenalkan teknologi dan industri kedirgantaraaan lebih dekat.
Di antara pesawat yang mengundang daya tarik ialah Jabiru J-430 karya para siswa SMKN 12 Bandung.
Novi, seorang pengunjung siswi sebuah SMA di Bandung, mengaku penasaran ingin melihat langsung pesawat karya para pelajar itu. Meski belum bisa diterbangkan, setidaknya Jabiru sudah membuktikan bahwa para pelajar mampu menguasai dan mengaplikasikan teknologi penerbangan.
Novi juga mengaku terkesan melihat pesawat karya anak negeri lainnya. Dia menilai pesawat-pesawat buatan dalam negeri tidak kalah menarik dengan buatan asing.
Ajang BAS 2012 ternyata juga dimanfaatkan para siswa yang sama sekali belum pernah melihat pesawat dari dekat. Ratna, pelajar SMA negeri di Bandung, mengaku baru pertama kali melihat pesawat secara langsung. BAS, kata dia, menjadi moment yang bisa mendekatkan masyarakat berbagai kalangan untuk mengenal lebih dekat teknologi dirgantara.
Tidak hanya pameran pesawat, BAS tahun ini juga menampilkan penerbangan pesawat Hawk 200-100 dan atraksi pesawat Pegasus. Event yang digelar untuk kali kedua oleh Pemerintah Kota Bandung ini akan digelar hingga hari Minggu lusa.
Atraksi Helikopter Colibri TNI AU Pukau Pengunjung BAS
Berbagai manuver unik pesawat terbang disajikan dalam pembukaan Bandung Air Show (BAS) 2012 di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Salah satunya pertunjukan manuver lima helikopter jenis Colibri HL-1209.
Lima helikopter itu melakukan berbagai formasi baris di udara dengan ketinggian rendah, yakni hanya 20 meter dari darat.
Dalam formasi baris, satu helikopter menjadi pemimpin. Tampak empat heli berjajar, sedangkan heli yang memimpin berada paling depan.
Sesekali heli-heli tersebut bermanuver dengan posisi kepala di bawah dengan ekor ke atas. Pertunjukan itu membuat ratusan pengunjung BAS 2012 berdecak kagum dan betepuk tangan.
Selain itu, helikopter tersebut juga menunjukkan kemampuan terbang rendah dengan kecepatan pelan dan membentuk formasi segitiga, formasi menumpuk hampir vertikal, hingga formasi terbang tinggi dengan kecepatan tinggi.
BAS 2012 merupakan event dua tahunan yang digelar Pemerintah Kota Bandung dan Lanud Husein Sastranegara untuk memperingati HUT Kota Bandung ke-202.
BAS kali pertama digelar pada 2010 lalu selama tiga hari dan dihadiri lebih dari 50 ribu pengunjung.
Tahun ini, BAS digelar selama empat hari, yakni 27-30 September 2012. Ditargetkan event ini mampu menyedot 100 ribu pengunjung.
Bandung Air Show 2014 Tetap Ada Akrobatik Pesawat
Meski terjadi kecelakaan saat atraksi akrobatik, Bandung Air Show (BAS) akan kembali digelar pada 2014 mendatang.
Seperti diketahui, BAS merupakan acara kedirgantaraan yang diselenggarakan Pangkalan Udara (Lanud) Husein Sastranegara setiap dua tahun memperingati HUT Kota Bandung.
Danlanud Husein Sastranegera, Kolonel (Pnb) Umar Sugeng Hariyono, mengatakan, meski setiap digelar BAS terjadi kecelakaan pesawat, namun hal itu tidak akan menghentikan gelaran BAS.
“Demo udara memang berisiko. Dengan kejadian seperti itu, maka ke depannya kami akan evaluasi kembali bagaimana bentuk Bandung Air Show 2014,” jelas Umar.
Dia berharap, masyarakat Kota Bandung tetap mendukung gelaran BAS sehingga bisa menjadi agenda wisata rutin. “Mudik saja ada kecelakaan, tapi tetap saja tradisi mudik tetap ada dan tidak pernah hilang,” tuturnya.
Ditanya mengapa gelaran BAS diadakan setiap dua tahun, Umar menjelaskan, hal sesuai dengan kemampuan Pemkot Bandung. Selain itu, dengan selang waktu dua tahun diharapkan masyarakat tidak akan bosan.
Terkait respons peserta luar negeri mengenai musibah pada Sabtu pekan lalu, Umar mengatakan para peserta menganggap pesawat jatuh saat atraksi udara merupakan hal biasa.
“Dalam artian, resiko yang dialami memang seperti itu. Kalau terbang ya jatuh, kalau naik mobil ya risikonya tabrakan,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Dada Rosada menyambut baik BAS akan tetap digelar kembali pada 2014. ” Tentu saja nanti kami adakan evaluasi Bandung Air Show 2012 untuk menyambut tahun 2014,” katanya.
Menurut Dada, pada 2014 nanti acara akrobatik pesawat tetap akan digelar mengingat hal tersebut sebagai sarana promosi test flight dan produk. “Yang namanya insiden itu tentu saja di luar kehendak kita,” pungkasnya.
Danlanud Husein Sastranegara, Kolonel (Pnb) I Nyoman Trisantosa, Kamis (12/12/2013), menjelaskan, Pameran Dirgantara dan Avisiasi Expo 2013 merupakan ajang untuk memperkenalkan Bandung sebagai kota dirgantara.
Menurut Trisantosa, Kota dirgantara sebenarnya sudah sejak lama melekat pada Bandung atau sejak PT Nurtanio didirikan. Nurtanio (sekarang PT Dirgantara Indonesia) merupakan perusahaan pembuat pesawat terbang pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Pameran dibuka hari ini hingga 15 Desember 2013. Berbagai macam pesawat ditunjukkan dalam pameran, baik milik Lanud Husein Sastranegara serta pesawat lainnya yang dirakit di Indonesia.
Tampak pula pesawat buatan siswa SMKN 12 Bandung.
Para Pelajar Kagum dengan Pesawat Buatan Dalam Negeri
Pesawat Rakitan SMKN |
Berdasarkan pantauan, Jumat (28/9/2012), ribuan warga antre memasuki area pameran. Antrean di pintu masuk juga menyebabkan arus lalu lintas menuju Bandara Husein Sastranegara macet.
Sebagian besar pengunjung tampak kalangan pelajar. Momen BAS 2012 ini dimanfaatkan oleh para guru untuk memperkenalkan teknologi dan industri kedirgantaraaan lebih dekat.
Di antara pesawat yang mengundang daya tarik ialah Jabiru J-430 karya para siswa SMKN 12 Bandung.
Novi, seorang pengunjung siswi sebuah SMA di Bandung, mengaku penasaran ingin melihat langsung pesawat karya para pelajar itu. Meski belum bisa diterbangkan, setidaknya Jabiru sudah membuktikan bahwa para pelajar mampu menguasai dan mengaplikasikan teknologi penerbangan.
Novi juga mengaku terkesan melihat pesawat karya anak negeri lainnya. Dia menilai pesawat-pesawat buatan dalam negeri tidak kalah menarik dengan buatan asing.
Ajang BAS 2012 ternyata juga dimanfaatkan para siswa yang sama sekali belum pernah melihat pesawat dari dekat. Ratna, pelajar SMA negeri di Bandung, mengaku baru pertama kali melihat pesawat secara langsung. BAS, kata dia, menjadi moment yang bisa mendekatkan masyarakat berbagai kalangan untuk mengenal lebih dekat teknologi dirgantara.
Tidak hanya pameran pesawat, BAS tahun ini juga menampilkan penerbangan pesawat Hawk 200-100 dan atraksi pesawat Pegasus. Event yang digelar untuk kali kedua oleh Pemerintah Kota Bandung ini akan digelar hingga hari Minggu lusa.
Atraksi Helikopter Colibri TNI AU Pukau Pengunjung BAS
Berbagai manuver unik pesawat terbang disajikan dalam pembukaan Bandung Air Show (BAS) 2012 di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Salah satunya pertunjukan manuver lima helikopter jenis Colibri HL-1209.
Lima helikopter itu melakukan berbagai formasi baris di udara dengan ketinggian rendah, yakni hanya 20 meter dari darat.
Dalam formasi baris, satu helikopter menjadi pemimpin. Tampak empat heli berjajar, sedangkan heli yang memimpin berada paling depan.
Sesekali heli-heli tersebut bermanuver dengan posisi kepala di bawah dengan ekor ke atas. Pertunjukan itu membuat ratusan pengunjung BAS 2012 berdecak kagum dan betepuk tangan.
Selain itu, helikopter tersebut juga menunjukkan kemampuan terbang rendah dengan kecepatan pelan dan membentuk formasi segitiga, formasi menumpuk hampir vertikal, hingga formasi terbang tinggi dengan kecepatan tinggi.
BAS 2012 merupakan event dua tahunan yang digelar Pemerintah Kota Bandung dan Lanud Husein Sastranegara untuk memperingati HUT Kota Bandung ke-202.
BAS kali pertama digelar pada 2010 lalu selama tiga hari dan dihadiri lebih dari 50 ribu pengunjung.
Tahun ini, BAS digelar selama empat hari, yakni 27-30 September 2012. Ditargetkan event ini mampu menyedot 100 ribu pengunjung.
Bandung Air Show 2014 Tetap Ada Akrobatik Pesawat
Meski terjadi kecelakaan saat atraksi akrobatik, Bandung Air Show (BAS) akan kembali digelar pada 2014 mendatang.
Seperti diketahui, BAS merupakan acara kedirgantaraan yang diselenggarakan Pangkalan Udara (Lanud) Husein Sastranegara setiap dua tahun memperingati HUT Kota Bandung.
Danlanud Husein Sastranegera, Kolonel (Pnb) Umar Sugeng Hariyono, mengatakan, meski setiap digelar BAS terjadi kecelakaan pesawat, namun hal itu tidak akan menghentikan gelaran BAS.
“Demo udara memang berisiko. Dengan kejadian seperti itu, maka ke depannya kami akan evaluasi kembali bagaimana bentuk Bandung Air Show 2014,” jelas Umar.
Dia berharap, masyarakat Kota Bandung tetap mendukung gelaran BAS sehingga bisa menjadi agenda wisata rutin. “Mudik saja ada kecelakaan, tapi tetap saja tradisi mudik tetap ada dan tidak pernah hilang,” tuturnya.
Ditanya mengapa gelaran BAS diadakan setiap dua tahun, Umar menjelaskan, hal sesuai dengan kemampuan Pemkot Bandung. Selain itu, dengan selang waktu dua tahun diharapkan masyarakat tidak akan bosan.
Terkait respons peserta luar negeri mengenai musibah pada Sabtu pekan lalu, Umar mengatakan para peserta menganggap pesawat jatuh saat atraksi udara merupakan hal biasa.
“Dalam artian, resiko yang dialami memang seperti itu. Kalau terbang ya jatuh, kalau naik mobil ya risikonya tabrakan,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Dada Rosada menyambut baik BAS akan tetap digelar kembali pada 2014. ” Tentu saja nanti kami adakan evaluasi Bandung Air Show 2012 untuk menyambut tahun 2014,” katanya.
Menurut Dada, pada 2014 nanti acara akrobatik pesawat tetap akan digelar mengingat hal tersebut sebagai sarana promosi test flight dan produk. “Yang namanya insiden itu tentu saja di luar kehendak kita,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.