Hubungan diplomatik sudah terjalin selama 54 tahun.
Aksi Warga Mengenang Hugo Chavez |
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia, Dian Triansyah Djani, mengatakan bahwa Venezuela merupakan negara yang mempunyai banyak potensi tapi belum digarap optimal oleh pemerintah Indonesia.
Sebab itu, pemerintah Indonesia akan mencoba meningkatkan kerja sama dengan Venezuela di berbagai bidang, salah satunya minyak.
Dian, saat berbincang dengan VIVAnews di Hotel Grand Melia, Jakarta, semalam, mengatakan bahwa hubungan diplomatik yang terjalin antara Indonesia dengan Venezuela sudah berlangsung selama 54 tahun.
"Saat ini, pemerintah tengah membidik Venezuela untuk menggarap berbagai bidang di sana. Venezuela diketahui memiliki keahlian di bidang minyak dan energi. Sementara itu, produk Indonesia juga banyak yang bisa menembus ke sana, seperti furnitur dan kelapa sawit," kata Dian.
Saking dianggap penting, Indonesia sudah sejak lama memiliki gedung kedutaan di Ibukota Caracas dengan Duta Besar, Prianti Gagarin Djatmiko-Singgih, yang merupakan lulusan sekolah diplomatik Chile.
"Ibu Gagarin ini merupakan duta besar dan orator yang hebat," kata Dian memuji Dubes Indonesia yang tengah bertugas di Venezuela.
Dalam peningkatan hubungan bilateral, antara Indonesia dan Venezuela sepakat menandatangani perjanjian pembebasan visa bagi WNI pemegang paspor diplomatik dan dinas. Hal ini disepakati, saat penyelenggaraan pertemuan tingkat Menteri ke-6 negara-negara Amerika Latin yang disebut FEALAC di Bali pada 13-14 Juni kemarin.
Kesepakatan itu ditandatangani Dian, dengan Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela, David Velasquez Caraballo, yang memimpin delegasi negara mereka ke FEALAC.
Sementara itu, untuk peningkatan hubungan antarwarga, Indonesia sudah sejak lama memberikan beasiswa Darmasiswa, bagi pelajar asing yang negaranya memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
"Beasiswa ini terbuka untuk mahasiswa dan diplomat asing, termasuk negara Venezuela. Apabila mereka belajar di sini kan, berarti sekaligus dapat membina jejaring. Siapa tahu ada diplomat yang dulunya pernah bersekolah di Indonesia, kemudian ditugaskan di sini," ujar Dian.
Ditanya mengenai pamor Indonesia di negara-negara Amerika Latin, Dian mengatakan Indonesia sudah sejak lama dikenal di kawasan itu. Tidak hanya sebatas Pulau Bali, namun dia menyebut negara-negara Amerika Latin mengetahui Indonesia secara keseluruhan.
"Indonesia dikenal di kawasan Amerika Latin karena banyak perjuangan mereka dalam meraih kemerdekaan mencontoh kepada upaya-upaya yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 silam. Lagipula sebagian besar negara-negara di kawasan itu sebelumnya pernah menjadi bagian dari Gerakan Non Blok," tutur Dian.
Selain itu, Indonesia disebut Dian juga dikenal di kawasan Amerika Latin atas perjuangannya memperjuangkan kepentingan negara berkembang di forum perdagangan dunia atau WTO.
"Bahkan, negara-negara di kawasan sana sudah mengetahui Indonesia sejak jaman Bung Karno dulu hingga saat ini," ujar Dian.
Bidang pariwisata pun dikatakan Dian, tengah digenjot oleh Pemerintah Indonesia untuk terus dipromosikan ke kawasan Amerika Latin. Buat para turis dari negara-negara itu, Indonesia merupakan objek pariwisata yang seksi.
"Hal itu tidak hanya diakui oleh turis asal Venezuela, tapi juga turis dari Brazil. Mereka yang tinggal di kota Rio de Janeiro, kebanyakan senang berselancar, karena bosan dengan ombak yang ada di sana, mereka kerap berkunjung langsung ke Pulau Bali untuk berselancar dan menjajal ombak di sini," kata Dian.(adi)
Sebab itu, pemerintah Indonesia akan mencoba meningkatkan kerja sama dengan Venezuela di berbagai bidang, salah satunya minyak.
Dian, saat berbincang dengan VIVAnews di Hotel Grand Melia, Jakarta, semalam, mengatakan bahwa hubungan diplomatik yang terjalin antara Indonesia dengan Venezuela sudah berlangsung selama 54 tahun.
"Saat ini, pemerintah tengah membidik Venezuela untuk menggarap berbagai bidang di sana. Venezuela diketahui memiliki keahlian di bidang minyak dan energi. Sementara itu, produk Indonesia juga banyak yang bisa menembus ke sana, seperti furnitur dan kelapa sawit," kata Dian.
Saking dianggap penting, Indonesia sudah sejak lama memiliki gedung kedutaan di Ibukota Caracas dengan Duta Besar, Prianti Gagarin Djatmiko-Singgih, yang merupakan lulusan sekolah diplomatik Chile.
"Ibu Gagarin ini merupakan duta besar dan orator yang hebat," kata Dian memuji Dubes Indonesia yang tengah bertugas di Venezuela.
Dalam peningkatan hubungan bilateral, antara Indonesia dan Venezuela sepakat menandatangani perjanjian pembebasan visa bagi WNI pemegang paspor diplomatik dan dinas. Hal ini disepakati, saat penyelenggaraan pertemuan tingkat Menteri ke-6 negara-negara Amerika Latin yang disebut FEALAC di Bali pada 13-14 Juni kemarin.
Kesepakatan itu ditandatangani Dian, dengan Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela, David Velasquez Caraballo, yang memimpin delegasi negara mereka ke FEALAC.
Sementara itu, untuk peningkatan hubungan antarwarga, Indonesia sudah sejak lama memberikan beasiswa Darmasiswa, bagi pelajar asing yang negaranya memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
"Beasiswa ini terbuka untuk mahasiswa dan diplomat asing, termasuk negara Venezuela. Apabila mereka belajar di sini kan, berarti sekaligus dapat membina jejaring. Siapa tahu ada diplomat yang dulunya pernah bersekolah di Indonesia, kemudian ditugaskan di sini," ujar Dian.
Ditanya mengenai pamor Indonesia di negara-negara Amerika Latin, Dian mengatakan Indonesia sudah sejak lama dikenal di kawasan itu. Tidak hanya sebatas Pulau Bali, namun dia menyebut negara-negara Amerika Latin mengetahui Indonesia secara keseluruhan.
"Indonesia dikenal di kawasan Amerika Latin karena banyak perjuangan mereka dalam meraih kemerdekaan mencontoh kepada upaya-upaya yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 silam. Lagipula sebagian besar negara-negara di kawasan itu sebelumnya pernah menjadi bagian dari Gerakan Non Blok," tutur Dian.
Selain itu, Indonesia disebut Dian juga dikenal di kawasan Amerika Latin atas perjuangannya memperjuangkan kepentingan negara berkembang di forum perdagangan dunia atau WTO.
"Bahkan, negara-negara di kawasan sana sudah mengetahui Indonesia sejak jaman Bung Karno dulu hingga saat ini," ujar Dian.
Bidang pariwisata pun dikatakan Dian, tengah digenjot oleh Pemerintah Indonesia untuk terus dipromosikan ke kawasan Amerika Latin. Buat para turis dari negara-negara itu, Indonesia merupakan objek pariwisata yang seksi.
"Hal itu tidak hanya diakui oleh turis asal Venezuela, tapi juga turis dari Brazil. Mereka yang tinggal di kota Rio de Janeiro, kebanyakan senang berselancar, karena bosan dengan ombak yang ada di sana, mereka kerap berkunjung langsung ke Pulau Bali untuk berselancar dan menjajal ombak di sini," kata Dian.(adi)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.