JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis warung internet semakin terpojok. Berdasarkan survei Yahoo!-TNS Net Index Indonesia atas ribuan penduduk Indonesia berusia 15-50 tahun, porsi pengakses internet di warnet turun dari 83 persen menjadi 64 persen. Sebaliknya, porsi pengakses internet dari ponsel melonjak dari 22 persen tahun lalu menjadi 48 persen.
Saat ini, jumlah pengguna internet di Indonesia 24,5 juta orang. Dari jumlah ini, sekitar 15 juta di antaranya adalah pengguna mobile internet.
Irwin Day, Ketua Umum Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI), mengatakan, peralihan pengguna ini terjadi seiring kian murahnya perangkat dan pulsa ponsel. "Wajar kalau infrastruktur mobile bagus, warnet pasti turun," kata Irwin, Rabu (11/9/2010).
Menurutnya, pengusaha warnet yang paling terpukul adalah yang berada di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Maklum, berinternet via ponsel telah jadi tren di kota besar.
Sejauh ini, belum ada data konkret mengenai jumlah warnet bangkrut akibat peralihan ke internet ponsel. Namun, sebagai gambaran, Irwin mencontohkan, seorang pengusaha warnet di Bogor terpaksa mengoperasikan separuh dari 50 komputernya lantaran pemasukan tak cukup untuk menutupi biaya operasional.
Sebetulnya, menurut Ketua Bidang Sumber Daya Internet Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Valens Riyadi, jumlah pengguna warnet juga meningkat. "Semuanya meningkat, tetapi yang paling pesat perkembangannya adalah internet ponsel," katanya.
Pertumbuhan pengguna internet ponsel memang luar biasa pesat. Teguh Prasetya Mukti, Group Head Brand Marketing PT Indosat Tbk, mengatakan, penggunaan mobile internet mereka naik 100 persen ketimbang 2009. Kini, server Indosat menangani lalu lintas informasi sebanyak 21 terrabyte per hari.
Pertumbuhan lebih tinggi dicapai Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia. Menurut Direktur Utama PT Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, pengguna internet broadband mereka naik 165 persen dibanding 2009. "Penurunan pengguna warnet sama dengan wartel yang berkurang karena maraknya ponsel," ungkap Sarwoto.
Kenaikan pengguna mobile internet ini terjadi setahun terakhir. Cuma, pengguna internet umumnya hanya memakai ponsel untuk membuka situs jejaring sosial. Untuk aktivitas browsing, mengunduh data, dan sebagainya, mereka masih memakai komputer.
Toh, menurut Irwin, pengusaha warnet punya banyak cara untuk bertahan. Misalnya, mereka melakukan diversifikasi dengan menawarkan online game atau berpindah ke daerah yang lebih kecil yang prospek warnetnya masih cukup menjanjikan. (KONTAN/Indira Prana Ning Dyah, Naomi Theresa)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.