Surabaya (ANTARA News) - Tim "speKtronics" mahasiswa Jurusan Teknik Kimia FTI ITS Surabaya mengikuti kompetisi mobil kimia atau "Chemical Engineering Car Competition" (Chem-E-Car Competition) di Taiwan pada 5 hingga 8 Oktober mendatang.
"Ini pengalaman pertama kami mengikuti kompetisi mobil kimia dan kami merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia," kata ketua tim ITS, Hardiyanto Dwi Saputra, di kampus setempat, Kamis.
Ia mengemukakan hal itu disela berpamitan kepada Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD bersama tiga rekannya yakni Donny, Yeremia, Rizka, dan dua dosen pembimbing yakni Hamzah Fansuri PhD dan Prof Ir Renanto.
Menurut dia, kompetisi "Chem-E-Car" itu diikuti 90 tim dari 12 negara di kawasan Asia-Pasifik, di antaranya Iran, Pakistan, China, Korea, India, Jepang, Malaysia, Singapura, dan ada juga peserta dari Amerika.
"Lombanya ada dua yakni 70 persen dari aspek inovasi, desain, dan ramah lingkungan, lalu bila lolos dari penilaian 70 persen itu akan maju ke babak final," katanya.
Oleh karena itu, katanya, tim mahasiswa kimia ITS itu melibatkan rekannya dari Desain Produksi (Depro) yakni Arditia Wicatama dan dari Informasika yakni Zulfikar.
Di babak final, katanya, peserta diminta menyelesaikan soal dan melaju pada lintasan lomba sesuai soal yang diberikan panitia.
"Yang penting dalam babak final adalah mobil bisa bergerak dan menyelesaikan lomba secara cepat dan tepat sesuai soal yang diberikan panitia, karena ada mobil kimia yang tidak dapat berjalan juga," katanya, tersenyum.
Hingga kini, katanya, mobil "speKtronics" sudah mampu berjalan dengan kecepatan 16 meter per menit atau mampu menyelesaikan lintasan lomba sepanjang 30 meter dalam waktu 1 menit 49 detik.
"Secara teknis, kami rancang dengan bahan yang murah, seperti gabus, resin, lem kayu, tisu, dempul, perban, dan cat, sehingga kami tidak sampai menghabiskan dana Rp1 juta, padahal harga maksimal dari panitia adalah 2.000 dolar AS. Risetnya yang mahal," katanya.
Untuk motor penggerak, pihaknya menggunakan lemon yang diramu dengan sejumlah zat kimia untuk memunculkan energi gerak atau proses elektrokimia seperti aki pada motor atau mobil.
"Body mobil didesain berbentuk daun dan beranak tangga. Bentuk daun untuk mewakili bentuk yang ramah lingkungan dan aerodinamis, sedangkan bentuk beranak tangga agar bisa dimuati beban sampai 500 mililiter," katanya.
Menanggapi karya mahasiswanya itu, Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD memberi apresiasi karena mahasiswanya berani berinovasi.
"Dengan berinovasi saja sebenarnya mahasiswa sudah menjadi pemenang, meski belum menjadi juara," kata rektor yang menjanjikan uang saku untuk berangkat dan hadiah bila menjadi juara.
(ANT/S026)
• antaranews
Penampakan 2 OPV Pesanan TNI AL
-
*⚓ Diharapkan tiba pertengahan tahun depan**KRI Brawijaya 320 merupakan
kapal jenis OPV Thaon di Revel class. (Keris reborn) 💥*
*P*enampakan kapal pera...
11 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.