Dana dipakai untuk transformasi infrastruktur berbasis kabel tembaga ke serat optik.
VIVAnews - Dalam membangun infrastruktur akses broadband, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah menyiapkan dana sebesar Rp1,2 triliun. Hal itu dilakukan perseroan untuk mendongkrak kontribusi data dan Internet mencapai 20 persen.
Seperti diketahui, untuk mewujudkan cita-cita membangun Telkom Super Highway, perusahaan akan membangun jaringan serat optik bersama Metro-E, IPCore, dan Terra Router.
"Investasinya sekitar Rp1,2 triliun. Dananya diambil dari belanja modal tahun ini. Tahun depan pun akan disiapkan besaran yang sama mengingat layanan Home Digital Services (HDS) mulai dikomersialkan," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 7 September 2010.
Untuk diketahui, konsep HDS sendiri meliputi digital home communication, digital home office, digital entertainment, dan digital surveillance & security.
Ke depan, Telkom akan mengembangkan layanan Fiber To The home (FTTH) secara bertahap ke kota-kota besar di Tanah Air. Implementasi FTTH di dua perumahan milik ASG hanya sebagai milestone pertama transformasi infrastruktur akses broadband berbasis kabel tembaga (copper) ke serat optik.
"Nanti akan dilakukan secara bertahap. Akses kabel tembaga diharapkan sudah tergantikan semuanya oleh serat optik pada 2015, paling tidak di kota-kota besar Indonesia," ujar Muhammad Awaluddin, EGM Divisi Akses Telkom.
Dalam lima tahun ke depan, Telkom akan fokus pada penyediaan fiber access secara penuh hingga ke rumah-rumah atau gedung-gedung dengan target komposisi jaringan akses FFTE (end-to-end copper) 15 persen, akses FTTC (fibner to the curb) yang menggunakan teknologi MSAN (multi-service access node) dan GPON (Gigabyte Passive Optical Network) sekitar 70 persen, serta akses FTTB/H (fiber to the building/home) 15 persen. (art)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.