Korvet KRI 361 ketika menjalani Mid Life Modernization (MLM). [Kaskus militer] ☆
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) terus memperkuat posisinya di industri perkapalan Indonesia dengan salah satunya ikut dalam ajang pameran Indodefence 2016, pada 2-5 November 2016 di JIExpo Jakarta. Dalam pameran tersebut BUMN perkapalan ini memamerkan hasil inovasi perkapalan di bidang pertahanan matra laut.
Sekretaris Perusahaan PT Dok dan Perkapalan Surabaya, Diana Rosa, mengatakan hasil inovasi produk pertahanan unggulan yang dipamerkan pada ajang ini adalah keberhasilan dalam melaksanakan program modernisasi kapal perang ketika usia kapal perang yang dioperasikan sudah mencapai fase batas usia ekonomis (Mid Life Modernization/MLM).
“Target yang ingin kami capai dalam ajang pameran ini adalah memperkenalkan produk unggulan pertahanan kepada calon pelanggan potensial, yaitu angkatan laut negara-negara sahabat, serta mendapatkan proyek MLM kapal-kapal kombatan TNI-AL lainnya yang saat ini akan masuk fase batas usia ekonomis. Disamping tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan proyek pembuatan kapal kombatan baru dari TNI-AL untuk Tahun Anggaran 2017,” ujar Diana, (4/11/2016).
Pengerjaan terhadap kapal perang dalam proyek MLM ini meliputi repowering, replating, overhaul berbagai paralatan penggerak, serta penggantian peralatan elektronika dan CMS (Combat Management System) untuk menyesuaikan perkembangan teknologi dan strategi pertempuran laut di masa depan.
Hingga saat ini, proyek MLM dilakukan terhadap Flagship Korvet milik TNI AL, KRI. Fatahillah – 361 dari era 80-an dan sukses diselesaikan pertama kali di galangan kapal nasional dengan kualitas yang baik.
Produk unggulan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya lainnya adalah reparasi berbagai tipe KRI milik TNI AL, diantaranya adalah KRI Dr. Soeharso (990), KRI Surabaya (591), KRI Makassar (590), KRI Hasan Basri (382), KRI Salawaku (842).
“Hal ini membuktikan galangan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) memiliki kompetensi yang unggul dalam reparasi kapal militer milik TNI AL sesuai dengan standar internasional yang dimiliki perusahaan yaitu ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007,” ujar Diana. DPS yang berdiri sejak 1910 terus mendukung penuh program Poros Maritim pemerintah dengan menghasilkan produk kapal-kapal yang berkualitas tinggi dan handal untuk menggerakkan sektor perekonomian Indonesia.
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) terus memperkuat posisinya di industri perkapalan Indonesia dengan salah satunya ikut dalam ajang pameran Indodefence 2016, pada 2-5 November 2016 di JIExpo Jakarta. Dalam pameran tersebut BUMN perkapalan ini memamerkan hasil inovasi perkapalan di bidang pertahanan matra laut.
Sekretaris Perusahaan PT Dok dan Perkapalan Surabaya, Diana Rosa, mengatakan hasil inovasi produk pertahanan unggulan yang dipamerkan pada ajang ini adalah keberhasilan dalam melaksanakan program modernisasi kapal perang ketika usia kapal perang yang dioperasikan sudah mencapai fase batas usia ekonomis (Mid Life Modernization/MLM).
“Target yang ingin kami capai dalam ajang pameran ini adalah memperkenalkan produk unggulan pertahanan kepada calon pelanggan potensial, yaitu angkatan laut negara-negara sahabat, serta mendapatkan proyek MLM kapal-kapal kombatan TNI-AL lainnya yang saat ini akan masuk fase batas usia ekonomis. Disamping tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan proyek pembuatan kapal kombatan baru dari TNI-AL untuk Tahun Anggaran 2017,” ujar Diana, (4/11/2016).
Pengerjaan terhadap kapal perang dalam proyek MLM ini meliputi repowering, replating, overhaul berbagai paralatan penggerak, serta penggantian peralatan elektronika dan CMS (Combat Management System) untuk menyesuaikan perkembangan teknologi dan strategi pertempuran laut di masa depan.
Hingga saat ini, proyek MLM dilakukan terhadap Flagship Korvet milik TNI AL, KRI. Fatahillah – 361 dari era 80-an dan sukses diselesaikan pertama kali di galangan kapal nasional dengan kualitas yang baik.
Produk unggulan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya lainnya adalah reparasi berbagai tipe KRI milik TNI AL, diantaranya adalah KRI Dr. Soeharso (990), KRI Surabaya (591), KRI Makassar (590), KRI Hasan Basri (382), KRI Salawaku (842).
“Hal ini membuktikan galangan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) memiliki kompetensi yang unggul dalam reparasi kapal militer milik TNI AL sesuai dengan standar internasional yang dimiliki perusahaan yaitu ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007,” ujar Diana. DPS yang berdiri sejak 1910 terus mendukung penuh program Poros Maritim pemerintah dengan menghasilkan produk kapal-kapal yang berkualitas tinggi dan handal untuk menggerakkan sektor perekonomian Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.