Menkeu Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk tertinggi di dunia. [Foto/SINDOnews] ★
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tengah kondisi perekonomian global yang tengah melorot, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini termasuk yang tertinggi di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diklaim hanya kalah dari India dan China.
Dia mengatakan, negara seperti Brazil, Rusia, Afrika Selatan yang memiliki ciri hampir mirip dengan Indonesia, mengalami keterpurukan yang cukup dalam. Meski selama ini sama-sama ditopang oleh komoditas, namun Indonesia bisa tetap bangkit disaat harga komoditas di pasar global saat ini tengah ambruk.
"Brazil, Rusia, South Africa semua punya ciri hampir mirip dengan Indonesia yaitu comodity. Dan mereka enggak survive dengan ekonomi global yang lemah," katanya dalam sebuah diskusi di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Menurutnya, meski banyak negara produsen komoditas mengalami pukulan namun Indonesia masih memiliki kemampuan untuk menjaga pertumbuhan ekonominya yang pada kuartal III/2016 tumbuh 5,04%.
"Indonesia masih memiliki kemampuan menjaga ekonomi dari sisi faktor domestiknya. Sehingga dia bisa menyeimbangkan pelemahan global," imbuh dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih sangat sehat. Bahkan, dengan pemotongan anggaran sebesar Rp165 triliun beberapa waktu lalu, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,04%.
"Ekonomi Indonesia bisa tumbuh kuartal III sebesar 5,04% ditopang pertumbuhan konsumsi sangat sehat, inflasi masih rendah 3,7% dan dari sisi investasi masih tumbuh mendekati 5%," tandasnya.
Lebih Tinggi dari Amerika Serikat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ekonomi Indonesia yang masih tumbuh di kisaran 5%, sejatinya prestasi yang luar biasa. Mengingat saat ini kondisi perekonomian global masih belum sepenuhnya pulih.
Namun, kata dia, pertumbuhan ekonomi yang sudah cukup tinggi tersebut belum diapresiasi oleh sebagian masyarakat Indonesia sendiri. Menurutnya, standar orang Indonesia terkadang berbeda dengan negara lain di dunia.
"Orang Indonesia standarnya beda sekali dengan dunia. Kalau di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi dua persen, itu sudah alhamdulillah," katanya dalam sebuah diskusi di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Tak hanya itu, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, beberapa indikator lain pun ikut dibanding-bandingkan dengan negara-negara lain. Padahal sejatinya, negara lain menilai capaian yang sudah diraih oleh Indonesia sudah menggembiarakan.
"Lima bulan lalu saya masih bekerja di Bank Dunia. Dan saya bisa membandingkan dan mengetahuinya," tandasnya. (ven)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tengah kondisi perekonomian global yang tengah melorot, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini termasuk yang tertinggi di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diklaim hanya kalah dari India dan China.
Dia mengatakan, negara seperti Brazil, Rusia, Afrika Selatan yang memiliki ciri hampir mirip dengan Indonesia, mengalami keterpurukan yang cukup dalam. Meski selama ini sama-sama ditopang oleh komoditas, namun Indonesia bisa tetap bangkit disaat harga komoditas di pasar global saat ini tengah ambruk.
"Brazil, Rusia, South Africa semua punya ciri hampir mirip dengan Indonesia yaitu comodity. Dan mereka enggak survive dengan ekonomi global yang lemah," katanya dalam sebuah diskusi di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Menurutnya, meski banyak negara produsen komoditas mengalami pukulan namun Indonesia masih memiliki kemampuan untuk menjaga pertumbuhan ekonominya yang pada kuartal III/2016 tumbuh 5,04%.
"Indonesia masih memiliki kemampuan menjaga ekonomi dari sisi faktor domestiknya. Sehingga dia bisa menyeimbangkan pelemahan global," imbuh dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih sangat sehat. Bahkan, dengan pemotongan anggaran sebesar Rp165 triliun beberapa waktu lalu, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,04%.
"Ekonomi Indonesia bisa tumbuh kuartal III sebesar 5,04% ditopang pertumbuhan konsumsi sangat sehat, inflasi masih rendah 3,7% dan dari sisi investasi masih tumbuh mendekati 5%," tandasnya.
Lebih Tinggi dari Amerika Serikat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ekonomi Indonesia yang masih tumbuh di kisaran 5%, sejatinya prestasi yang luar biasa. Mengingat saat ini kondisi perekonomian global masih belum sepenuhnya pulih.
Namun, kata dia, pertumbuhan ekonomi yang sudah cukup tinggi tersebut belum diapresiasi oleh sebagian masyarakat Indonesia sendiri. Menurutnya, standar orang Indonesia terkadang berbeda dengan negara lain di dunia.
"Orang Indonesia standarnya beda sekali dengan dunia. Kalau di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi dua persen, itu sudah alhamdulillah," katanya dalam sebuah diskusi di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Tak hanya itu, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, beberapa indikator lain pun ikut dibanding-bandingkan dengan negara-negara lain. Padahal sejatinya, negara lain menilai capaian yang sudah diraih oleh Indonesia sudah menggembiarakan.
"Lima bulan lalu saya masih bekerja di Bank Dunia. Dan saya bisa membandingkan dan mengetahuinya," tandasnya. (ven)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.