Selesai Juni 2017 Kapal kenavigasian produksi Palindo Marine Shipyard ☆
Pembangunan lima unit kapal kelas 1 kenavigasian di galangan kapal PT Palindo Marine sudah tahap 80 persen. Diperkirakan proyek senilai Rp 618,25 miliar ini selesai Mei – Juni 2017.
Hal itu dikatakan Dirut PT Palindo Marine Shipyard, Harmanto melalui Agus Efendi, staf engenering PT Palindo Marine saat menerima rombongan wartawan Kementerian Perhubungan di galangan kapalnya di Batam, Sabtu (12/11/2016).
“Kita akan manargetkan waktu pengerjaan hanya dalam 549 hari atau lebih cepat 111 hari dari masa kontrak pengerjaan 660 hari yang harusnya selesai Desember 2017,” kata Agus. “Proyek ini mulai ditandatangani 22 Pebruari 2016.”
Dikatakannya, pembangunan kapal kelas 1 Kenavigasian dilakukan oleh 200 SDM tenaga kerja dari Indonesia tanpa ada orang asingnya yang kebanyakan sarjana dari ITS Surabaya. “SDM kami bahkan sudah mampu membangun kapal yang lebih besar berukuran 150 meter pesanan Bakamla,” ujar Agus.
Ditambahkannya perusahaannya setiap tahunnya mendapat pesanan pembangunan kapal baru sekitar 20 unit dan kebanyakan pesanan dari proyek kementerian seperti Kementerian Perhubuhungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ditjen Beacukai, TNI AL, Basarnas, Bakamla, termasuk sejumlah kapal penyebarangan ferry.
Dalam waktu dekat Palindo Marine juga akan membangun kapal selam pesanan TNI AL yang sudah tahap perancangan bangunan kapal.
Direktur Navigasi Ditjen Perhubungan laut melalui Kasi pembagunan armada pangkalan Faisal yang hadir mendampingi rombongan menyebutkan secara keseluruhan untuk anggaran 2016/2017 Kemenhub melakukan pengadaan kapal kanavigasian sebanyak 20 unit rinciannya 5 kapal pengamat perambuan dan 15 kapal induk perambuan/kelas 1.
Dari 20 kapal, lima diantaranya dibangun di PT Palindo Marine Batam dan sisanya di galangan lainnya di Surabaya.
Kapal yang dibuat dua paket yakni paket A tiga unit senilai Rp 337 miliar dan paket B Rp 247 miliar tersebut nantinya berfungsi mengawasi sistem kenavigasian dan perawatan rambu-rambu laut di seluruh alur pelabuhan di perairan Indonesia, sehingga diperlukan kualitas yang benar-benar terjamin.
Kelima kapal yang sedang dibuat di Palindo Marine memiliki panjang 60 meter, lebar 12 meter, panjang perpendicular 54 meter, tinggi 3,5 meter, sarat max 3,5 meter, Vs 100 persen MCR 15 knot dengan jarak jelajah kapal 4000 nautical mile.
“Yang sudah selesai dua kapal perambuan telah dioperasikan di Sabang dan Jayapura. Sedangkan kapal perambuan lainnya Kapal Enggano akan diserahkan ke Tanjung Priok, Karimun Jawa ke Semarang, dan kapal Pengiki ke Pontianak.“
Selama pembuatan kapal kata Faisal juga telah dilakukan pengawasan dari biro klasifikasi Indonesia (BKI), konsultan independen dan pegecekan oleh instansi terkait sehingga dapat terkontrol bila ada penyimpangan. (dwi)
Pembangunan lima unit kapal kelas 1 kenavigasian di galangan kapal PT Palindo Marine sudah tahap 80 persen. Diperkirakan proyek senilai Rp 618,25 miliar ini selesai Mei – Juni 2017.
Hal itu dikatakan Dirut PT Palindo Marine Shipyard, Harmanto melalui Agus Efendi, staf engenering PT Palindo Marine saat menerima rombongan wartawan Kementerian Perhubungan di galangan kapalnya di Batam, Sabtu (12/11/2016).
“Kita akan manargetkan waktu pengerjaan hanya dalam 549 hari atau lebih cepat 111 hari dari masa kontrak pengerjaan 660 hari yang harusnya selesai Desember 2017,” kata Agus. “Proyek ini mulai ditandatangani 22 Pebruari 2016.”
Dikatakannya, pembangunan kapal kelas 1 Kenavigasian dilakukan oleh 200 SDM tenaga kerja dari Indonesia tanpa ada orang asingnya yang kebanyakan sarjana dari ITS Surabaya. “SDM kami bahkan sudah mampu membangun kapal yang lebih besar berukuran 150 meter pesanan Bakamla,” ujar Agus.
Ditambahkannya perusahaannya setiap tahunnya mendapat pesanan pembangunan kapal baru sekitar 20 unit dan kebanyakan pesanan dari proyek kementerian seperti Kementerian Perhubuhungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ditjen Beacukai, TNI AL, Basarnas, Bakamla, termasuk sejumlah kapal penyebarangan ferry.
Dalam waktu dekat Palindo Marine juga akan membangun kapal selam pesanan TNI AL yang sudah tahap perancangan bangunan kapal.
Direktur Navigasi Ditjen Perhubungan laut melalui Kasi pembagunan armada pangkalan Faisal yang hadir mendampingi rombongan menyebutkan secara keseluruhan untuk anggaran 2016/2017 Kemenhub melakukan pengadaan kapal kanavigasian sebanyak 20 unit rinciannya 5 kapal pengamat perambuan dan 15 kapal induk perambuan/kelas 1.
Dari 20 kapal, lima diantaranya dibangun di PT Palindo Marine Batam dan sisanya di galangan lainnya di Surabaya.
Kapal yang dibuat dua paket yakni paket A tiga unit senilai Rp 337 miliar dan paket B Rp 247 miliar tersebut nantinya berfungsi mengawasi sistem kenavigasian dan perawatan rambu-rambu laut di seluruh alur pelabuhan di perairan Indonesia, sehingga diperlukan kualitas yang benar-benar terjamin.
Kelima kapal yang sedang dibuat di Palindo Marine memiliki panjang 60 meter, lebar 12 meter, panjang perpendicular 54 meter, tinggi 3,5 meter, sarat max 3,5 meter, Vs 100 persen MCR 15 knot dengan jarak jelajah kapal 4000 nautical mile.
“Yang sudah selesai dua kapal perambuan telah dioperasikan di Sabang dan Jayapura. Sedangkan kapal perambuan lainnya Kapal Enggano akan diserahkan ke Tanjung Priok, Karimun Jawa ke Semarang, dan kapal Pengiki ke Pontianak.“
Selama pembuatan kapal kata Faisal juga telah dilakukan pengawasan dari biro klasifikasi Indonesia (BKI), konsultan independen dan pegecekan oleh instansi terkait sehingga dapat terkontrol bila ada penyimpangan. (dwi)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.