LIPI. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif,:-Saat ini jumlah profesor peneliti Indonesia mencapai 350 orang. Penambahan ini terkait dengan pengukuhan tiga profesor riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
"Bertambahnya jumlah profesor riset mudah-mudahan dapat memacu jumlah penelitian di Tanah Air," kata Kepala LIPI Lukman Hakim.
Menurut Lukman, gelar tertinggi di dunia penelitian ini menjadi modal profesor peneliti dalam menghasilkan karya yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Namun penambahan jumlah profesor ini terjadi di tengah mencuatnya permasalahan rendahnya anggaran riset dan penghargaan terhadap peneliti. LIPI mencatat, selama 40 tahun terakhir, anggaran pendapatan dan belanja negara meningkat hingga 4.000 kali lipat. Namun dana riset hanya meningkat 400 persen, yang menunjukkan terjadinya peluruhan anggaran penelitian di Indonesia.
Saat ini dana penelitian Indonesia hanya 0,08 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini jauh dari porsi ideal sebesar 1 persen. Cina, yang melesat menjadi raksasa ekonomi, menginvestasikan 1,5 persen PDB untuk dana penelitian dan menargetkan peningkatan anggaran riset menjadi 2 persen dalam tiga tahun mendatang.
Dana riset dan penghargaan yang sangat minimal membuat gelisah peneliti Indonesia. Banyak di antara mereka yang memilih bertahan di luar negeri karena tak adanya laboratorium canggih di Indonesia.
"Beberapa profesor peneliti juga memilih keluar dari Indonesia," ujar Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Internal LIPI Bashori Imron. Kepergian profesor peneliti berada pada tahap mencemaskan. Beberapa profesor merupakan orang yang ahli pada cabang ilmu spesifik.(ANTON WILLIAM)
• TEMPOInteraktif
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.