BOGOR--MICOM: Sebuah riset menemukan bahwa limbah sisa pengolahan minyak tanaman jarak (Jatropha curcas L.) bermanfaat sebagai antirayap.
Riset dilakukan mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Reza Ramadhan.
Keterangan Humas IPB yang diterima di Bogor, Sabtu (12/11), menyebutkan bahwa penelitian di bawah arahan dosen pembimbing Ir Deded Sarip Nawawi MSc itu difokuskan pada sisa pengolahan minyak jarak yaitu bungkil jarak.
Menurut Reza Ramadhan, rayap merupakan salah satu faktor perusak bangunan, komponen kayu dalam rumah, buku, arsip, dokumentasi, serta beberapa jenis tanaman pertanian atau perkebunan.
Rayap adalah sekelompok serangga yang memiliki kemampuan mencerna selulosa, yaitu produk alam yang banyak terdapat pada kayu, daun, batang, kertas, dan karton.
Untuk mengatasi serangan rayap, manusia berupaya melakukan pengendalian, namun sebagian besar pengendalian rayap didominasi penggunaan bahan kimia (termitisida).
Pemilihan bungkil jarak berdasarkan hasil penelitian bahwa bungkil yang diperoleh dari hasil pengolahan minyak jarak mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, tapi juga mengandung racun yang cukup kuat. Racun tersebut dapat dalam bentuk risin atau risimin alkaloid.
Risin dan risimin alkaloid termasuk ke dalam senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis terhadap organisme lain atau pada organisme yang menghasilkan senyawa tersebut. Senyawa bioaktif hampir selalu toksis pada dosis tinggi. (Ant/OL-5)
• MediaIndonesia
Rudal Brahmos Menjadi Opsi Pilihan TNI AL
-
* Ditawarkan kerjasama teknologi rudal BrahMos**Infografis Rudal BrahMos
(INews) 🚀*
*K*epala Staf Angkatan Laut India Laksamana Dinesh K Tripathi menjaj...
22 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.