Target Berikutnya AsiaTruk yang mengangkut AC Sharp made in Indonesia yang akan dikirim ke pasar lokal. (Sharp Indonesia) ☆
Sharp Indonesia baru saja melakukan pengirima produk AC pertama buatan lokal. Memang hanya 250 unit saja. Tapi, ini adalah langkah awal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor AC di Asia.
Pabrik AC Sharp di kawasan Karawang International Industrial City, Karawang Barat, resmi beroperasi di kuartal pertama 2023. Pembangunannya hanya setahun, menempati lahan seluas 3,5 ha dari total luas 31 ha pabrik Sharp Indonesia.
”Kami bangga Sharp akhirnya berhasil mengirimkan produksi pertama AC ke pasar Indonesia,” ujar Shinji Teraoka, President Director PT Sharp Electronics Indonesia.
Pengirimaan pertama Sharp Indonesia dilakukan sebanyak 250 unit AC untuk memenuhi kebutuhan produk AC wilayah Jakarta. Tapi, selanjutnya ditargetkan pengiriman sebanyak 2.700 unit pada April 2023.
“Di masa depan, kami akan menjadikan pabrik AC Sharp di Indonesia sebagai basis utama ekspor AC untuk negara-negara di Asia,” tegas Masahiro Okitsu, GM Head of Conditioning System Business Unit Smart Appliances & Solution Business Unit, Sharp Corporation.
Menguasai 22 Persen Pasar
Produk AC Sharp terdiri dari tiga seri AC standar. Yaitu tipe BEY series (AC standar) mulai dari 0,5 PK hingga 1 PK, tipe BMY series (AC standar plasmacluster) mulai dari 0,5 PK hingga 1 PK dan tipe BBY series (AC standar untuk B2G) mulai dari 0.5 PK dan 1 PK.
Senior GM National Sales PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo mengatakan, saat ini Sharp Indonesia menduduki posisi pertama dengan menguasai pangsa pasar sekitar 22 %. ”Dengan dilakukannya produksi dalam negeri, sudah tentu akan meningkatkan daya saing dengan harga yang lebih kompetitif,” bebernya.
Pabrik AC tesebut akan dibuka resmi pada Agustus 2023 mendatang dan siap untuk memenuhi kebutuhan produk penyejuk udara (AC) seluruh Indonesia.
“Memiliki produk AC dalam negeri, akan memudahkan kami melakukan pengembangan dengan menciptakan fitur-fitur sesuai kebutuhan konsumen dan pasar AC Indonesia,” beber Teraoka.
Sharp sudah masuk Indonesia sejak 1970. Pada 1994, Sharp Corporation menjadikan PT Yasonta perusahaan patungan PMA dengan mengakuisisi PT Yasonta dan mengubah namanya menjadi PT Sharp Yasonta Indonesia (SYI).
Sejak Mei 2005, PT Sharp Yasonta Indonesia berubah nama menjadi PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) seperti yang dikenal sampai saat ini. (dan)
Sharp Indonesia baru saja melakukan pengirima produk AC pertama buatan lokal. Memang hanya 250 unit saja. Tapi, ini adalah langkah awal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor AC di Asia.
Pabrik AC Sharp di kawasan Karawang International Industrial City, Karawang Barat, resmi beroperasi di kuartal pertama 2023. Pembangunannya hanya setahun, menempati lahan seluas 3,5 ha dari total luas 31 ha pabrik Sharp Indonesia.
”Kami bangga Sharp akhirnya berhasil mengirimkan produksi pertama AC ke pasar Indonesia,” ujar Shinji Teraoka, President Director PT Sharp Electronics Indonesia.
Pengirimaan pertama Sharp Indonesia dilakukan sebanyak 250 unit AC untuk memenuhi kebutuhan produk AC wilayah Jakarta. Tapi, selanjutnya ditargetkan pengiriman sebanyak 2.700 unit pada April 2023.
“Di masa depan, kami akan menjadikan pabrik AC Sharp di Indonesia sebagai basis utama ekspor AC untuk negara-negara di Asia,” tegas Masahiro Okitsu, GM Head of Conditioning System Business Unit Smart Appliances & Solution Business Unit, Sharp Corporation.
Menguasai 22 Persen Pasar
Produk AC Sharp terdiri dari tiga seri AC standar. Yaitu tipe BEY series (AC standar) mulai dari 0,5 PK hingga 1 PK, tipe BMY series (AC standar plasmacluster) mulai dari 0,5 PK hingga 1 PK dan tipe BBY series (AC standar untuk B2G) mulai dari 0.5 PK dan 1 PK.
Senior GM National Sales PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo mengatakan, saat ini Sharp Indonesia menduduki posisi pertama dengan menguasai pangsa pasar sekitar 22 %. ”Dengan dilakukannya produksi dalam negeri, sudah tentu akan meningkatkan daya saing dengan harga yang lebih kompetitif,” bebernya.
Pabrik AC tesebut akan dibuka resmi pada Agustus 2023 mendatang dan siap untuk memenuhi kebutuhan produk penyejuk udara (AC) seluruh Indonesia.
“Memiliki produk AC dalam negeri, akan memudahkan kami melakukan pengembangan dengan menciptakan fitur-fitur sesuai kebutuhan konsumen dan pasar AC Indonesia,” beber Teraoka.
Sharp sudah masuk Indonesia sejak 1970. Pada 1994, Sharp Corporation menjadikan PT Yasonta perusahaan patungan PMA dengan mengakuisisi PT Yasonta dan mengubah namanya menjadi PT Sharp Yasonta Indonesia (SYI).
Sejak Mei 2005, PT Sharp Yasonta Indonesia berubah nama menjadi PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) seperti yang dikenal sampai saat ini. (dan)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.