✈ Di Majalengka ✈ Rancangan induk kawasan aero city Bandar Udara Internasional Kertajati di in Majalengka, Jawa Barat. PT Dirgantara Indonesia (DI Persero) direncanakan pindah lokasi dari Bandung ke kawasan aero city Kertajati. (pupr)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan kantor baru PT Dirgantara Indonesia/DI (Persero) yang rencananya akan dibangun di kawasan kota angkasa (aero city) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, akan menempati lahan sekitar 250 hingga 300 hektare.
"Kita memastikan ketersediaan lahan untuk PT DI di Kertajati. Luas total aero city Kertajati sendiri mencapai 3.600 hektare. Jadi, kalau dikurangi 250 hingga 300 hektare untuk PT DI, masih tersisa banyak," katanya di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Presiden Jokowi menginstruksikan kantor PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang saat ini berada di Jalan Pajajaran Nomor 154 Kota Bandung akan pindah ke kawasan aero city Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Ditemui usai menerima kunjungan Dirut PT DI Budi Santoso di Gedung Sate, Aher mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera menetapkan peta lokasi untuk merancang peruntukkan lahan seluas 3.600 hektare tersebut.
"Jadi, kita akan merancang dulu secara baik peruntukannya, sehingga metropolitan 3.600 hektare ini tumbuh jadi kawasan baru, kawasan satelit baru yang tidak boleh terlupakan," katanya.
Ketika ditanya, apakah akan industri pesawat selain PT DI di aero city Bandara Kertajati, Aher mengatakan hal itu bukan masalah.
"Saya kira itu bagus ya, jadi senafas dengan PT DI. Bagus saya kira, karena tidak ada satu pesawat yang dibuat sendirian," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso mengatakan alasan Presiden Jokowi mengusulkan agar PT DI pindah kantor dari Bandung ke Kertajati, Kabupaten Majalengka, agar bisa lebih optimal dalam memproduksi pesawat terbang.
"Waktu kami bertemu Pak Presiden, dan beliau bertanya berapa luas tanahnya di Bandung, kami bilang 40 hingga 50 hektare. Beliau bilang, 'masa industri kapal terbang 40 hingga 50 hektare, nanti enggak maju-maju itu'," ujar Budi.
Presiden Jokowi, menurut dia, menilai lokasi aero city Bandara Internasional Jawa Barat dipilih karena dinilai cocok untuk jadi kantor baru badan usaha milik negara (BUMN) yang memproduksi pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara itu.
"Di mana ada tanah yang cukup lebar, ternyata diputuskan oleh Bapak Presiden di tempatnya Pak Aher, yakni di Kertajati," katanya menambahkan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan kantor baru PT Dirgantara Indonesia/DI (Persero) yang rencananya akan dibangun di kawasan kota angkasa (aero city) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, akan menempati lahan sekitar 250 hingga 300 hektare.
"Kita memastikan ketersediaan lahan untuk PT DI di Kertajati. Luas total aero city Kertajati sendiri mencapai 3.600 hektare. Jadi, kalau dikurangi 250 hingga 300 hektare untuk PT DI, masih tersisa banyak," katanya di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Presiden Jokowi menginstruksikan kantor PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang saat ini berada di Jalan Pajajaran Nomor 154 Kota Bandung akan pindah ke kawasan aero city Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Ditemui usai menerima kunjungan Dirut PT DI Budi Santoso di Gedung Sate, Aher mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera menetapkan peta lokasi untuk merancang peruntukkan lahan seluas 3.600 hektare tersebut.
"Jadi, kita akan merancang dulu secara baik peruntukannya, sehingga metropolitan 3.600 hektare ini tumbuh jadi kawasan baru, kawasan satelit baru yang tidak boleh terlupakan," katanya.
Ketika ditanya, apakah akan industri pesawat selain PT DI di aero city Bandara Kertajati, Aher mengatakan hal itu bukan masalah.
"Saya kira itu bagus ya, jadi senafas dengan PT DI. Bagus saya kira, karena tidak ada satu pesawat yang dibuat sendirian," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso mengatakan alasan Presiden Jokowi mengusulkan agar PT DI pindah kantor dari Bandung ke Kertajati, Kabupaten Majalengka, agar bisa lebih optimal dalam memproduksi pesawat terbang.
"Waktu kami bertemu Pak Presiden, dan beliau bertanya berapa luas tanahnya di Bandung, kami bilang 40 hingga 50 hektare. Beliau bilang, 'masa industri kapal terbang 40 hingga 50 hektare, nanti enggak maju-maju itu'," ujar Budi.
Presiden Jokowi, menurut dia, menilai lokasi aero city Bandara Internasional Jawa Barat dipilih karena dinilai cocok untuk jadi kantor baru badan usaha milik negara (BUMN) yang memproduksi pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara itu.
"Di mana ada tanah yang cukup lebar, ternyata diputuskan oleh Bapak Presiden di tempatnya Pak Aher, yakni di Kertajati," katanya menambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.